Banda Aceh (ANTARA) - Seratusan polisi menyusun barisan mengamankan massa unjuk rasa di depan pintu gerbang utama Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di Banda Aceh, Senin.

Amatan di lokasi unjuk rasa, seratusan polisi dari berbagai satuan, baik Polda Aceh maupun Polresta Banda Aceh berbaris di depan pintu gerbang gedung parlemen tersebut.

Sementara, seratusan polisi menggunakan tameng serta dilengkapi pakaian dengan pelindung terlihat berbaris dan siaga di teras utama gedung wakil rakyat tersebut.

Massa juga terlihat berkumpul di Jalan Tgk Daud Beureueh, ruas jalan depan DPRA. Jalan protokol di Kota Banda Aceh itu ditutup untuk kendaraan bermotor. Belum terlihat orasi peserta dalam unjuk rasa tersebut.

Pengamanan unjuk rasa oleh kepolisian dilakukan berlapis. Selain personel, polisi juga menempatkan beberapa kendaraan taktis pengurai massa. Termasuk kendaraan water canon.

Sebelumnya, Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah mengajak masyarakat bersama-sama menjaga suasana aman dan damai serta tidak mudah terprovokasi dengan situasi yang berkembang. 

"Rasa aman akan lahir bila semua pihak menjunjung tinggi nilai persaudaraan serta adab yang telah lama menjadi bagian dari kearifan lokal Aceh. Masyarakat Aceh sejak dahulu dikenal menjunjung tinggi adat dan adab," katanya.

Jenderal polisi bintang satu itu menambahkan, keamanan bukan hanya tugas aparat kepolisian, melainkan juga tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, semua pihak diminta tetap tenang dan jernih dalam menyikapi aksi-aksi unjuk rasa yang berlangsung di sejumlah daerah dan di Jakarta.

Polda Aceh juga menegaskan tetap menghormati kebebasan menyampaikan pendapat dan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, semua pihak diimbau untuk menjaga kamtibmas, sekaligus mendukung upaya TNI-Polri dalam menciptakan stabilitas keamanan.

"Bila memang mengharuskan untuk melakukan aksi, lakukanlah dengan cara-cara yang baik dan saling menghormati, sehingga terhindar dari gesekan yang tidak perlu. Kita buktikan bahwa Aceh adalah Bumi Serambi Mekah yang tetap menjunjung tinggi etika dan adab," katanya. 

Kapolda juga mempertegas arahan dan penekanan Kapolri Jenderal Polisi menindak tegas, profesional, dan terukur terhadap aksi-aksi anarkis yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas, apalagi sampai merusak fasilitas negara.

"Kami berkomitmen, setiap langkah yang dilakukan di lapangan bersifat tegas dan profesional, serta sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Fokus utama kami memastikan keamanan dan melindungi masyarakat, anggota, markas komando, dan asrama, serta fasilitas publik agar situasi tetap aman kondusif," kata Marzuki Ali Basyah.

Baca juga: Danrem Lilawangsa ingatkan prajurit tak terprovokasi dan santun saat amankan demo



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025