Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Aceh Besar menekankan madrasah di kabupaten setempat untuk memberikan hak yang sama kepada pelajar anak berkebutuhan khusus (ABK), langkah ini sebagai wujud penerapan sistem pendidikan inklusi.
"Pendidikan inklusi adalah bentuk kepedulian bersama untuk menjamin kesetaraan hak belajar," kata Kepala Kankemenag Aceh Besar, Saifuddin, di Aceh Besar, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Saifuddin pada workshop madrasah pelaksana inklusi dengan tajuk “Bergerak Bersama Menuju Madrasah Inklusi yang Ramah Anak”, di aula Pesantren Modern Al Manar, Aceh Besar.
Saifuddin mengatakan, saat ini hampir semua madrasah di Aceh Besar memiliki peserta didik inklusi. Karena itu, penting untuk memastikan penerapan madrasah inklusi berjalan secara optimal.
“Inklusi bukan hanya mereka yang cacat secara fisik, tetapi juga mencakup anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus lainnya, seperti lamban dalam belajar atau memerlukan metode pembelajaran berbeda,” ujarnya.
Dalam rangka mendukung penerapan madrasah inklusi, dirinya mendorong madrasah untuk mempercepat proses pendataan anak berkebutuhan khusus di Aceh Besar sesuai jenjang kekhususannya.
Data tersebut, lanjut dia, akan berkontribusi dalam membangun sistem informasi pendidikan inklusi Kementerian Agama, sehingga dapat menjadi dasar perencanaan kebijakan yang tepat sasaran.
"Sistem inklusi di madrasah penting untuk memastikan semua anak mendapatkan hak belajar yang sama.
Dengan sistem terencana, setiap anak bisa dibimbing sesuai kebutuhannya tanpa merasa terpinggirkan,” katanya.
Dirinya menuturkan, peserta didik berkebutuhan khusus tidak pernah meminta untuk dilahirkan dengan segala keterbatasan. Karena itu, semua pihak harus memberikan pelayanan kepada mereka dengan baik.
"Maka dari itu, kita harus menghadirkan madrasah dengan menerapkan pembelajaran yang tepat bagi mereka, sehingga terciptanya madrasah inklusi,” demikian Saifuddin.
Baca juga: Kemenag Aceh Besar sertifikasi halal 519 produk UMKM umum dan di kantin madrasah
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025