Jakarta (ANTARA) - Layanan telekomunikasi pascabencana Aceh hingga hari ke-15 masih sangat lambat. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di Provinsi Aceh baru akan dapat mencapai hasil maksimal apabila ketersediaan listrik sudah stabil.
Meutya mengatakan jumlah menara BTS yang dapat beroperasi di wilayah Aceh sekitar 40 persen. Jaringan BTS di Aceh bisa dipulihkan hingga 75 persen apabila pasokan listrik kembali normal.
"Tadi saya bicara dengan Telkomsel dan lain-lain, semuanya masih menunggu ketersediaan listrik juga. Jadi kita tidak bisa menargetkan kapan (jaringan Aceh pulih sepenuhnya), tapi kalau listrik tersedia, itu bisa naik ke 75 persen," kata Meutya di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan, infrastruktur BTS di wilayah terdampak bencana tidak ada yang mengalami kerusakan parah. Gangguan pada BTS hanya terjadi pada sisi transmisi akibat kerusakan kabel fiber optik.
Begitu persoalan pasokan listrik dan gangguan transmisi bisa ditangani, konektivitas di Aceh bisa pulih sepenuhnya
"Mungkin fokus kita sekarang ke Aceh. Untuk Sumut kita sudah 98 persen, kemudian Sumbar lebih baik lagi sudah di 99 persen. Jadi untuk dua wilayah ini, kami sudah bisa lebih tenang," ujar dia.
Menurut data Kemkomdigi, hingga Rabu (10/12) sebanyak 2.287 BTS atau 66,99 persen dari total 3.414 BTS di wilayah Provinsi Aceh masih terganggu.
Baca juga: Update Bencana Aceh, Suplai listrik jadi kendala utama pemulihan jaringan telekomunikasi
Pewarta: Farhan Arda NugrahaEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025