Banda Aceh (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser menyatakan tiga individu siamang (symphalangus syndactyus) yang selama ini menjalani rehabilitasi dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser Subhan yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat, mengatakan tiga individu siamang tersebut dilepasliarkan ke habitatnya setelah sebelumnya menjalani rehabilitasi dalam beberapa tahun terakhir.

"Tiga individu siamang tersebut yakni jantan diberi nama Bejo, betina dengan nama Mesra, dan si kecil bernama Boni, dilepasliarkan ke kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Leuser. Pelepasliaran berlangsung pada Kamis (10/7)," katanya.

Baca juga: Masyarakat Tenggulun duduki kebun sawit di lahan eks TNGL di Aceh Tamiang

Subhan menyebutkan ketiga satwa dilindungi tersebut menapaki babak baru dalam hidup mereka. Sebelumnya, ketiga siamang tersebut lebih dari tiga tahun menjalani rehabilitasi di fasilitas Sumatran Rescue Alliance (SRA) Besitang, Sumatera Utara.

Sebelum dilepas ke kawasan hutan, ketiga individu siamang tersebut menjalani masa habituasi di kandang selama sepekan dengan pengawasan ketat tim gabungan.

Setelah itu, ketiga satwa tersebut dilepasliarkan sepenuhnya ke alam liar, menuju kehidupan sejati di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser, kata Subhan menyebutkan.

Menurut dia, pelepasliaran satwa liar dilindungi itu ke habitatnya menjadi momentum penting bagi ketiga individu siamang tersebut. Pelepasliaran tersebut untuk memastikan keberlanjutan satwa diaman di alam luar

Selain itu, proses pelepasliaran juga menjadi simbol kerja sama antarlembaga konservasi yang terlibat, yakni Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, serta Orangutan Centre.

"Kami berharap kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Leuser yang menjadi lokasi pelepasliaran tersebut menjadi rumah harapan bagi siamang. Dan juga kerja sama konservasi ini terus mengakar dan menginspirasi ke kawasan lainnya," kata Subhan.


Baca juga: BMKG Aceh ingatkan potensi banjir bandang di wilayah TNGL



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025