Banda Aceh (ANTARA) - Tim Basarnas mengevakuasi dua jenazah anak yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah terseret arus dan tenggelam saat mandi laut di Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Senin, mengatakan evaluasi berlangsung pada hari ketiga pencarian korban. Kedua korban ditemukan pada Senin (30/6) dalam rentang waktu berbeda.
"Kedua korban dilaporkan hilang terseret arus pada Sabtu (28/6) sekira pukul 17.00 WIB. Kedua korban ditemukan meninggal dunia pada Senin (30/6) di titik berbeda dalam rentang waktu terpisah," katanya.
Kedua korban bernama M Ozi Mahardika (8) dan M Amar Fauzan (7). Keduanya berasal dari Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Jenazah M Amar Fauzan ditemukan terdampar di pantai pada Senin (30/6) pukul 03.00 WIB. Sedangkan jenazah M Ozi Mahardika ditemukan di perairan sejauh 6,5 nautikal mil dari lokasi awal kejadian pada Senin (30/6) pukul 09.15 WIB.
"Korban sudah dievakuasi ke rumah duka. Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR gabungan ditutup dan personel yang terlibat dikembalikan ke instansi masing-masing. Kami menyampaikan terima kasih kepada personel yang terlibat operasi SAR tersebut," katanya.
Ibnu Harris mengatakan kejadian berawal ketika korban mandi di pantai tersebut bersama orang tuanya. Tiba-tiba keduanya terseret arus dan hilang. Orang tua korban bersama masyarakat sempat mencari, tetapi keduanya tidak ditemukan.
Kemudian, kejadian tersebut dilaporkan ke Kantor Basarnas Banda Aceh. Basarnas yang menerima laporan tersebut langsung memberangkatkan tim. Tim SAR tiba di lokasi langsung mencari korban. Namun, pencarian dihentikan karena kondisi sudah malam dan dilanjutkan keesokan harinya.
Pencarian korban dengan membagi dua tim. Satu tim menggunakan perahu karet menyisir perairan hingga tiga nautikal mil. Sedangkan satu tim lainnya menyisir sepanjang pantai sejauh 2,5 kilometer.
Pencarian korban, juga dilakukan dengan memantau menggunakan drone. Pencarian korban melibatkan potensi SAR lainnya seperti TNI AL, personel Polsek dan Koramil setempat, serta masyarakat.
"Kedua korban akhirnya ditemukan secara terpisah. Kami mengimbau kepada pengelola pantai agar memasang rambu bahaya serta menyiagakan tim penyelamat karena di pantai tersebut sering terjadi orang terseret arus dan tenggelam," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Baca juga: Basarnas evakuasi ABK asal Filipina alami kecelakaan
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025