Banda Aceh (ANTARA) - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang beranggotakan kaum perempuan di Gampong Lamkeunung, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, mulai memproduksi dan mengembangkan briket atau arang dari ampas kopi.

Darwina, koordinator pembuatan briket kopi UMKM perempuan Gampong Lamkeunung, di Aceh Besar, Kamis, mengatakan produksi briket sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir. Pembuatan briket ini berawal dari pelatihan diberikan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

"Dari pelatihan tersebut, kini kami secara perlahan mulai mengembangkan usaha pembuatan briket dari ampas kopi. Kini, briket yang kami produksi sudah ada yang membeli dam sekarang sudah ada 12 ibu rumah tangga tergabung dalam usaha briket ini," katanya.

Baca juga: Permintaan arang tempurung di Aceh untuk kebutuhan briket meningkat

Briket yang diproduksi UMKM yang anggotanya didominasi ibu-ibu rumah tangga tersebut diberi nama Briket LK Coffee. Produksi arang dari ampas kopi ini di bawah binaan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Lamkeunung.

Darwina menyebutkan dalam sekali produksi menghabiskan 50-an kilogram ampas kopi. Ampas kopi tersebut dikumpulkan dari warung-warung kopi di sekitar desa. Dalam satu kilogram dapat menghasilkan 30 hingga 35 biji briket.

Setelah ampass kopi terkumpul, kata dia, selanjutnya proses penjemuran. Ampas kopi dijemur hingga kering. Setelah kering, ampas disangrai guna memastikan tidak ada lagi kadar airnya. Selanjutnya, ditumbuk secara manual agar halus.

"Untuk proses akhir, ampas kopi dicampur lem kanji dari tepung tapioka. Kemudian, dimasukkan dalam cetakan. Selanjutnya, ditekan menggunakan alat dari dongkrak mobil hingga menjadi briket," kata Darwina.

Ia menyebutkan produksi briket tersebut masih menggunakan peralatan manual, sehingga mempengaruhi kapasitas produksi. Saat ini, BUMG Lamkeunung sedang merakit peralatan mesin untuk pembuatan briket agar produktivitas meningkatkan.

"Menyangkut dengan pemasaran, kami masih sebatas pemesanan. Artinya, briket ini dijual kepada yang memesan, belum dijual di pasar-pasar. Nanti, setelah pembuatan briket menggunakan mesin, baru kami pasarkan di pasar-pasar. Termasuk memenuhi pasar ekspor," kata Darwina.

Sebelumnya, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh mengasistensi UMKM di Gampong Lamkeunung, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, dalam memproduksi dan memasarkan briket atau arang terbuat dari ampas kopi.

"Kami memberi asistensi terhadap UMKM yang memproduksi briket dari ampas kopi tersebut dengan harapan usaha dapat berkembang dengan baik. Asistensi ini merupakan fungsi Bea Cukai sebagai industrial assitance," kata Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Muparrih 

Menurut Muparrih, briket dari ampas kopi tersebut merupakan produk unik dan potensial dikembangkan. Apalagi bahan bakunya ampas kopi yang melimpah di Aceh serta minim kompetitor. 

"Dengan pengembangan usaha briket ampas kopi tersebut diharapkan dapat membuka lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Kami juga menjajaki pasar ekspor briket tersebut," kata Muparrih.

Baca juga: Bea Cukai Aceh asistensi UMKM produksi briket kopi



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025