Aceh Barat Daya (ANTARA) - Tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan pengusiran beruang madu (helarctos malayanus) yang sedang berinteraksi negatif dengan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggunakan mercon.

"Pengusiran dilakukan dengan meletuskan mercon guna menghalau satwa liar tersebut kembali ke kawasan hutan," kata Kepala Resort BKSDA Aceh Selatan, Saifuddin di Aceh Barat Daya, Senin.

Interaksi negatif beruang madu tersebut terjadi di Desa Ie Lhob dan Desa Kuta Bakdrien yang masuk wilayah administrasi Kecamatan Tangan-tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya. 

Selain tim dari BKSDA, pengusir satwa liar dilindungi tersebut juga melibatkan tim Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dan Orangutan Information Center (OIC) serta dengan dukungan Muspika Kecamatan Tangan-tangan.

Berdasarkan laporan warga, kata Saifuddin, beruang madu yang sebelumnya menyerang ternak masyarakat sudah empat malam tidak turun lagi ke permukiman penduduk.  

Baca: Beruang Liar "Teror" Warga Gampong Ie Lhob Abdya, BKSDA Diminta Turun Tangan

Meski demikian, tim tetap melakukan upaya pengusiran dengan meletuskan mercon di kawasan Gunung Geulanteu yang berada di sekitar Desa Ie Lhob dan Desa Kuta Bakdrien agar beruang tersebut menjauh dari pemukiman penduduk.  

"Pengusiran dilakukan pada malam hari. Tim gabungan bermalam di lokasi sampai satwa liar tersebut benar-benar menjauh dari permukiman penduduk agar interaksi negatif beruang tersebut bisa dicegah," kata Saifuddin 

Menurut Saifuddin, keberadaan beruang madu ke Desa Ie Lhob dan Desa Kuta Bakdrien disebabkan keberadaan kandang kambing yang berlokasi dekat dengan gunung, sehingga menarik perhatian satwa tersebut mencari makanan.  

"Kandang kambing ini dekat sekali dengan gunung, sehingga beruang turun untuk memakan ternak. Apalagi, beruang madu juga pemakan daging selain buah-buahan dan madu," katanya.  

Ia menyebutkan upaya mitigasi konflik satwa liar tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi warga sekitar serta memastikan beruang madu kembali ke habitat alaminya. 

"Tim gabungan BKSDA bersama mitra akan terus berupaya mengawasi pergerakan satwa liar dilindungi tersebut guna menghindari kemungkinan konflik di masa mendatang," kata Saifuddin.

Baca: BKSDA turunkan tim atasi gangguan beruang liar di Aceh Besar



Pewarta: Suprian
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025