Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memprakirakan potensi hujan lebat di wilayah barat dan utara Aceh masih berlanjut hingga 23 Februari ke depan.

Prakirawan BMKG Aceh Budi Hutasoit di Banda Aceh, Jumat, mengatakan fenomena tersebut dipicu oleh adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara Aceh dan Samudra Hindia barat Aceh. 

“Kondisi tersebut meningkatkan potensi penguapan dan memicu pertumbuhan awan hujan di berbagai daerah,” katanya.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 guncang Banda Aceh

Dia menyebutkan, pada (21/2), hujan lebat diperkirakan melanda wilayah Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Gayo Lues, Nagan Raya, dan Subulussalam. 

Pada (22/2), hujan lebat diperkirakan akan meluas ke wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Pidie. 

Sementara itu, pada (23/2), potensi hujan lebat diperkirakan semakin meluas, mencakup wilayah Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Timur, Bener Meriah, Gayo Lues, Nagan Raya, Pidie, Subulussalam, dan Simeulue. 

Dia juga menyampaikan bahwa hujan lebat ini dapat disertai angin kencang yang umumnya berhembus dari arah timur laut hingga tenggara dengan kecepatan berkisar dari 02-25 km/jam.

“Adapun prakiraan suhu di dataran rendah berkisar di 23-33 Celcius sedangkan untuk dataran tinggi berkisar 14-26 Celcius,” katanya.

Budi mengingatkan fenomena hujan lebat yang disertai angin kencang di wilayah Aceh ini dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di daerah yang mengalami hujan dengan intensitas tinggi secara terus-menerus.

Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti lereng perbukitan dan kawasan sekitar aliran sungai.

“Jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik-rintik di daerah pegunungan maka masyarakat di sarankan untuk meninggalkan daerah lerengan serta wilayah aliran sungai,” katanya.

Baca juga: Waspada, tinggi gelombang 2,5 meter di perairan Sabang hingga Simeulue



Pewarta: Nurul Hasanah
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025