Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kalangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta Dinas Pengairan Aceh mengevaluasi pembangunan Waduk Paya Peuraden di Kabupaten Bireuen karena terjadi kesalahan perencanaan.
"Kami, para anggota DPRA dari Daerah Pemilihan III meliputi Kabupaten Bireuen, meminta Dinas Pengairan Aceh mengevaluasi pembangunan Waduk Paya Peuraden karena ada kesalahan perencanaan," kata anggota DPRA Saifuddin Muhammad di Banda Aceh, Senin.
Permintaan tersebut disampaikan Saifuddin setelah para anggota DPRA dari Daerah Pemilihan III meninjau pembangunan Waduk Paya Peuraden di Kabupaten Bireuen.
Selain Saifuddin, anggota DPRA Daerah Pemilihan III yang ikut meninjau pembangunan waduk tersebut yakni Murdani Yusuf dan Zul Fadhly. Mereka juga didamping tim dari Dinas Pengairan Aceh.
Saifuddin menyebutkan, selain mengevaluasi pembangunan waduk Paya Peuraden, anggota DPRA juga merekomendasikan agar dibentuk tim teknis.
"Nantinya, tim teknis ini yang mengevaluasi secara menyeluruh pembangunan Waduk Paya Peuraden di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Evaluasi ini supaya dalam anggaran perubahannya dialokasikan biaya detail engineering design atau DED," ujar Saifuddin.
Anggota Komisi IV DPR Aceh ini menyebutkan, pembangunan Waduk Paya Peuraden mulai dikerjakan pada tahun anggaran 2008 dari dana APBN. Kemudian, pembangunannya dilanjutkan dengan dana APBA pada tahun 2015. Namun pada 2016, tidak lagi dianggarkan.
Saifuddin mengatakan, anggota DPRA telah merekomendasikan agar dilakukan desain ulang terharap pembangunan Waduk Paya Peuraden.
"Kondisi waduk setelah kami tinjau, tampak ada kesalahan desain perencanaan sehingga mengakibatkan banjir kiriman ke sejumlah wilayah di pusat kota Bireuen yang merupakan ibu kota kabupaten," ungkap dia.
Begitu juga dengan kondisi waduk tersebut, kata dia, belum berfungsi seperti yang diharapkan. Malah keberadaan waduk memberi dampak bencana lingkungan kepada masyarakat.
"Masyarakat mengharapkan waduk tersebut dapat segera berfungsi secara optimal guna mengairi sawah yang sudah banyak mengering," pungkas Saifuddin Muhammad.
Pewarta: M Haris SA
COPYRIGHT © ANTARA 2025