"Biasanya harga beras kelas premium seperti ST A1 ukuran 15 kg/zak berkisar Rp160 ribuan. Hari ini sudah naik Rp185 ribu per zak. Beras sejenisnya juga sama, bahkan ada yang Rp190 ribu-an hampir Rp200 ribu satu zak. Terkejut juga saya pas beli tadi,” kata Ratih Wulandari (36) warga Karang Baru, Senin.
Dari pantauan di lapangan, kenaikan harga beras sepertinya tak bisa terbendung hampir di setiap grosir baik di kawasan perkotaan hingga desa. Padahal sejauh ini Diskoperindag Aceh Tamiang sudah menyalurkan puluhan ton beras medium ke toko-toko/grosir sembako yang telah ditunjuk kerja sama oleh pemda.
“Kita akui hari ini yang agak naik beras. Sebelumnya beras turun tapi sekarang naik. Kita sudah menyalurkan beras murah sebanyak 28 ton ke toko-toko sembako untuk pengendalian inflasi harga dan ketersediaan bahan pokok,” kata Kepala Diskoperindag dan UKM Aceh Tamiang, Ibnu Azis.
Ibnu Azis menyatakan, langkah mengantisipasi liar-nya harga bahan pokok tersebut, pihaknya akan melakukan operasi pasar dan menggelar pasar murah di beberapa titik dari mulai menjelang hingga saat bulan Ramadhan 1444 Hijriyah.
Secara kontinyu petugas dinas perdagangan tetap memantau dan melaporkan perkembangan harga pasar.
“Pasar murah akan digelar 12 kali dari kabupaten dan empat kali dari provinsi, jadi totalnya sebanyak 16 kali pasar murah selama bulan Ramadhan,” terangnya.
Ibnu Azis menjelaskan pada bulan Februari 2023 harga sembako seperti beras, minyak goreng, cabai, telur, bawang merah masih stabil. Pj Bupati Aceh Tamiang Meurah Budiman bersama unsur Forkopimda, anggota dewan dan instansi terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah meninjau pasar-pasar tradisional untuk memantau ketersediaan bahan pokok dalam upaya pengendalian inflasi sesuai Instruksi Presiden.
Pewarta: Dede HarisonEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025