Lhokseumawe (ANTARA) - Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara memastikan persediaan daging meugang dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah di daerah itu cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat. 

Sekretaris Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Muzakir di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan untuk persediaan ternak sapi dan kerbau di Aceh Utara saat ini berjumlah sekitar 3.904 ekor yang terdiri dari 2.941 sapi dan 963 kerbau.

"Untuk harganya pada hari biasa Rp130 ribu per kilogram, namun di hari meugang biasanya mengalami kenaikan mencapai Rp160 ribu hingga Rp180 ribu per kilogram," katanya. 

Muzakir menyebutkan, sapi dan kerbau yang dipotong tersebut merupakan hewan peliharaan masyarakat dan juga dari kelompok binaan Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan di kecamatan-kecamatan yang ada di daerah itu. 

"Aceh Utara tidak pernah kekurangan stok sapi dan kerbau untuk meugang. Biasanya di setiap meugang, hewan yang dipotong sekitar 1.300 ekor. Bahkan kita sebagai penyuplai ke daerah-daerah lainnya," katanya. 

Untuk memastikan daging meugang aman dikonsumsi, kata Muzakkir, pihaknya terus melakukan pemantauan dan memeriksa hewan ternak yang akan dipotong. 

Selain itu, juga memastikan tidak ada pemotongan sapi betina produktif yang dipotong karena melanggar undang-undang. Serta tidak ada pemotongan hewan yang terindikasi penyakit karena berbahaya untuk dikonsumsi. 

Selanjutnya, pemeriksaan setelah pemotongan yang dilakukan di pasar tradisional, guna memastikan bahwa daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat masuk dalam kategori aman sehat utuh dan halal.

"Ciri-ciri daging yang sehat untuk dikonsumsi warnanya merah, tidak pucat, guratan lemak warna kuning, tekstur kenyal dan tidak berlendir, beraroma segar tidak amis menyengat dan permukaannya pun relatif kering," katanya.
 

Pewarta: Dedy Syahputra
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025