Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Ketua Lembaga Klub Mancing (LKM) Ujung Butun Fishing Club, Aceh Selatan, Palti Raja Siregar SE meminta kepada Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh dalam merealisasikan progam pembangunan khususnya dikawasan pesisir tidak hanya mempertimbangkan aspek perencanaan teknis infrastruktur tapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi masyarakat dengan barometer TWOS (Threats, Weaknesses, Opportunities & Strengths).

''Setiap perencanaan pengembangan kawasan dan pembangunan infrastruktur yang berada dekat dengan pesisir pantai dan kawasan perairan laut harus dengan perhitungan dan analisa yang matang, sehingga benar - benar bermanfaat, tidak hanya bermanfaat pada aspek infrastruktur akan tetapi juga bermanfaat pada aspek ekonomi masyarakat,'' katanya di Tapaktuan, Kamis (12/11).

Menurutnya, dalam perencanaan pengembangan kawasan dan pembangunan infrastruktur yang menggunakan anggaran publik (APBN/APBD) Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh juga harus melakukan analisis terhadap aspek sosial ekonomi kerakyatan selain dari analisa terhadap jumlah penerima manfaat atas infrastruktur yang dibangun, sehingga infrastruktur - infrastruktur yang telah selesai dibangun itu bermanfaat serta tidak terbengkalai.

''Salah satu contoh konkritnya adalah terkait pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) yang berlokasi di tepi pantai Desa Lhok Bengkuang Timur dan Desa Lhok Ketapang, Kecamatan Tapaktuan dimana sampai saat ini tidak berfungsi sesuai perencanaan awal pembangunannya, hal itu membuktikan bahwa selama ini dalam perencanaan pengembangan kawasan dan pembangunan infrastruktur di daerah yang bersumber dari anggaran publik (APBN/APBD) khususnya yang berada dekat pantai tidak berdasarkan perhitungan dan analisa yang matang,'' sesalnya.

Berdasarkan hasil survey lapangan dengan menggunakan teknik wawancara ke beberapa masyarakat khususnya yang berdomisili di pesisir pantai Kecamatan Tapaktuan, kata Palti, disimpulkan bahwa masyarakat pesisir berharap pihak berwenang dalam hal ini Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh dapat melaksanakan pembangunan infrastruktur dikawasan pesisir harus bisa memberikan kontribusi secara ekonomi bagi masyarakat.

''Salah satu harapan masyarakat adalah dengan telah selesai dibangunnya tanggul pengaman pantai di Desa Lhok Ketapang, dapat terbentuk kolam budidaya perikanan laut dan kolam labuh/tambat perahu nelayan sehingga dapat membentuk sebuah kawasan ekonomi bahari dengan berbagai aktivitas usaha yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan di dalamnya,'' pinta Palti.

Karena itu, pihaknya mengharapkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan agar dapat mempertimbangkan kawasan pesisir pantai Desa Lhok Ketapang masuk ke dalam kawasan program Nasional minapolitan di Kabupaten Aceh Selatan.

''Kami juga mengharapkan kepada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Aceh Selatan agar memasukkan kawasan pesisir pantai Desa Lhok Ketapang ke dalam kawasan program nasional pesona indonesia karena terdapat potensi pariwisata bahari yang sangat indah dimana sangat mudah dijangkau dari Desa Lhok Ketapang yaitu Tongkat Tuan Tapa yang sudah menjadi karang di perairan laut Desa setempat, yang juga didukung dengan keindahan terumbu karang disekitarnya sehingga memiliki nilai budaya dan pariwisata yang bernilai jual tinggi jika didukung dengan fasilitas yang memadai,'' tandas Palti.



Pewarta: Pewarta : Hendrik
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025