Banda Aceh, 6/2 (Antara) - Aparat kepolisian diminta tegas mengusut kasus pengeroyokan kader Partai Nasional Aceh (PNA) yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.

"Kasus ini tidak bisa dibiarkan. Polisi harus tegas dan mengusut pimpinan partai yang tidak mampu mengatur anak buahnya di lapangan," kata juru bicara Badan pemenangan pemilu (Bappilu) PNA Munawar Liza di Banda Aceh, Kamis.

Hal tersebut disampaikan terkait meninggalnya Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan PNA Kuta Makmur M Yuwaini (47). Korban disebut-sebut meninggal setelah dikeroyok sejumlah orang di kawasan Kecamatan Kuta Makmur.

"Korban dalam perjalanan pulang ke rumahnya, kemudian dihentikan dan dipukuli oleh dua orang yang mengenderai sepeda motor. Alasan pemukulan itu karena korban telah menurunkan bendera Partai Aceh. Korban meninggal sekitar pukul 3.15 WIB, Kamis (6/2), setibanya di Rumah Sakit PMI, Lhokseumawe," kata Munawar Liza.

Oleh karena itu, ia menilai kekerasan terhadap kader PNA itu tidak berdiri dengan sendiri, kasusnya telah terjadi secara berulang-ulang. Jangan sampai polisi takut dalam mengungkapkan kasus tersebut.

"Hukum harus ditegakkan, keamanan harus dijaga dan perdamaian harus dipelihara pula," kata Munawar Liza yang juga mantan Wali Kota Sabang itu.

Ia juga meminta aparat penegak hukum agar melaksanakan komitmen Pemerintah RI dan pihak GAM yang tertuang dalam MoU Helsinki yakni "pengganggu perdamaian akan menjadi musuh bersama".

Kendati demikian, Munawar Liza mengatakan PNA tetap istiqamah berjuang secara politik untuk bersama-sama dalam rangka membangun Aceh mencapai kesejahteraan.

Pewarta: Pewarta :  Azhari
Editor : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025