Meulaboh (Antaranews Aceh) - Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia membangun tanggul pengaman pantai sepanjang 135 meter di kawasan Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana, Kementrian Kelauatan dan Perikanan, Dr Abdul Muhari di Meulaboh, Selasa mengatakan, pembangunan tangul tersebut merupakan program rehabilitasi kawasan pesisir untuk mitigasi bencana di wilayah Indonesia.

"Untuk Aceh Barat yang sudah diusulkan itu ada 800 meter, tapi untuk tahap pertama ini dibangun dengan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran pada kementrian. Yang sudah siap dibangun ini sepanjang 135 meter dengan anggaran Rp2,1 miliar,"katanya.

Hal itu disampaikan disela meninjau proyek pemerintah di Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, bersama Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Barat, Mahli, serta Kepala Desa Pasir, Romi Jaya dan konsultan pelaksana proyek.

Abdul Muharir, menyampaikan, dari tanggul yang sudah siap dibangun pemerintah itu, memiliki perencanaan yang baik, total ketinggian tanggul tujuh meter, tiga meter di atas permukaan dan empat meter ditanam ke bawah sehingga akan sangat kokoh.

Sebab, beberapa pekerjaan pembangunan proyek disepanjang garis pantai tersebut, banyak yang sudah hancur dan tidak berfungsi karena keberadaan pantai Aceh Barat ini berhadapan dengan laut lepas Samudera Hindia dan sering terjadi gelombang pasang.

"Tujuan pembangunan ini adalah mengurangi dampak bencana yang selalau terjadi setiap tahun, kalau disebut ideal, belum, kalau idealnya satu sel ini dari ujung batas desa harus tertutup semua, minimal sampai 1,2 kilometer,"imbuhnya.

Lebih lanjut dismpaikan, apa yang sudah terbangun itu, diharapkan bisa memitigasi bencana dari laut bagi masyarakat sekitar, tanggul itu berfungsi mencegah banjir rop yang rentan melanda dan gelombang pasang yang terjadi setiap tahun merusak rumah.

Kata Abdul Muharir, Desa Pasir tersebut rentan terhadap dua bencana, pertama bencana terjadi setiap tahun yang bisa merusak rumah warga dalam radius 20-50 meter dari bibir pantai dan bencana kedua yang jarang terjadi tapi bisa merusak ke darat seperti tsunami.

Untuk itu Kementrian KP, saat ini sudah mempertimbangkan kembali untuk melanjutkan program restorasi pantai kawasan pesisir setempat, yakni melanjutkan sisa kebutuhan tanggul yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

"Kami masih mengajukan, kegiatan-kegiatan dan usulan dari daerah juga , kita menunggu kepastian anggaran. Kalau perencanaan ini sudah ada sampai 800 meter sampai ke unjung sudah disiapkan dari tahun lalu,"katanya menambahkan.

Hal senada juga diutarakan Kepala Desa Pasir, Romi Jaya, harapannya kepada Kasi Mitigasi Bencana KKP RI itu, dalam dialognya sambil melihat-lihat kondisi tanggul pantai tersebut agar segera turun proyek lanjutan untuk penyempurnaan mitigasi bencana.

Terlebih lagi kondisi perumahan penduduk di Gampong Pasir, sudah sangat dekat dengan laut, hanya berjarak sekitar 50-100 meter dari gelombang pantai sehingga masyarakat setempat selalu ketakutan saat memasuki musim gelombang pasang.



Pewarta: Anwar
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025