Banda Aceh (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh melangsungkan Aksi Indonesia Gelap menuntut penolakan efisiensi dana otonomi khusus (otsus) Aceh. 

“Pada hari ini pemerintah melakukan efisiensi anggaran untuk Makan Gratis (MGB) termasuk dana otsus Aceh,” kata Ketua  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Annas Maulana dalam orasi di Banda Aceh, Rabu.

Aksi unjuk rasa ini berlangsung di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mulai sekitar pukul 15.00 WIB. 

Annas dalam orasinya mendesak Pemerintah Aceh agar menolak kebijakan efisiensi tersebut.

“Kita mahasiswa mewakili masyarakat Aceh siap melawan,” katanya.

Baca: DPMG: Alokasi dana desa Aceh Rp4,7 triliun tidak terkena efisiensi

Terkait hal tersebut, sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah membenarkan adanya pemotongan dana otonomi khusus (otsus) Aceh dari pelaksanaan efisiensi anggaran 2025 secara nasional.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (PMK) RI Nomor 29 Tahun 2025, dana transfer daerah untuk Aceh baik DAU, DAK dan Otsus yang semula ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar Rp8,25 triliun, turun menjadi Rp7,93 triliun. Artinya terjadi pengurangan sebesar Rp317 miliar.

Khusus untuk dana otsus Aceh 2025, dari semula ditetapkan dalam APBN mencapai Rp4,466 triliun, menjadi Rp4,309 triliun, dengan kata lain berkurang sebesar Rp156 miliar.

Selain menolak efisiensi, dalam poin tuntutan yang diterima Antara, mereka 
menuntut pemerintah Aceh untuk memberikan transparansi dalam penggunaan dana otonomi khusus, menuntut pemerintah untuk menjadikan Pendidikan sebagai prioritas utama.
 
Kemudian, menuntut pemerintah pusat untuk mengevaluasi Inpres No. 1 Tahun 2025, dan menuntut DPR RI untuk mengevaluasi program MBG agar tidak membebani keuangan negara.

Baca: Ekonom usul Aceh fokus ke pertanian dan perikanan sikapi efisiensi
 



Pewarta: Nurul Hasanah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025