Aceh Tengah (ANTARA) - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Aceh Tengah mendesak Gubernur Aceh dapat mengungkap hilangnya 80 ton bantuan kebencanaan untuk korban bencana di Aceh Tengah dan Bener Meriah 

Ketua GMNI Aceh Tengah Saparuda, Kamis, di Aceh Tengah mengatakan, kabar tentang banyaknya bantuan yang hilang di Bandara Rembele belakangan memang telah menjadi pembicaraan banyak orang di Aceh Tengah dan Bener Meriah. 

"Kami sangat berharap Gubernur Aceh Mualem dapat mengungkap hal ini. Ini adalah kebiadaban yang dilakukan oleh orang tak bertanggungjawab di saat seluruh masyarakat sedang tertimpa musibah bencana," kata Saparuda. 

Menurutnya, pengiriman logistik bantuan bencana ke Aceh Tengah dan Bener Meriah saat ini memang punya kelemahan karena tidak bisa dilakukan via jalan darat. 

Hal itu akibat seluruh akses jalan darat menuju Aceh Tengah dan Bener Meriah putus total pasca bencana akibat digerus banjir dan tertimbun longsor. 

Saparuda menilai, jika bantuan bisa dikirim lewat jalur darat, maka setiap relawan atau komunitas bisa langsung membawanya secara mandiri hingga sampai ke lokasi tujuan yang diinginkan dan meyerahkannya tepat sasaran. 

Baca: 15 hari terisolasi, titik longsor di Tapak Moge Aceh Tengah mulai diterobos alat berat

"Saya menduga ini kelemahan kita, karena satu-satunya akses pengiriman bantuan adalah lewat udara. Nah di Bandara ini mungkin saja adalah celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.

Saparuda menegaskan persoalan ini juga harus menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pemerintah pusat. 

Lanjutnya, jika benar terjadi adanya penggelapan bantuan yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat korban bencana, maka hal ini sangat tidak bisa ditolerir. 

"Jauh hari Bapak Presiden Prabowo juga sudah sering mengingatkan agar tidak ada yang bermain untuk memperkaya diri di saat musibah bencana ini," kata Saparuda. 

Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) juga mengaku telah menerima laporan adanya bantuan hilang sebanyak 80 ton yang diperuntukkan bagi korban bencana di wilayah tengah Aceh yakni Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Mualem menegaskan sejauh ini dirinya belum mengetahui pasti kenapa ada laporan kehilangan bantuan tersebut. 

"Kita cek dulu apa betul atau tidak. Yang baru dengar berita burung, tidak kita percayakan. Nanti bersama-sama, ini ada pak Pangdam, ada pak polisi, apakah betul atau tidak," tegas Mualem. 

Baca: Helikopter BNPB kirim bantuan logistik ke daerah terisolir Aceh Tengah



Pewarta: Kurnia Muhadi
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025