Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyatakan bahwa relawan dari China yang ikut membantu melakukan evakuasi dan penyisiran korban bencana Aceh belum maksimal karena masih banyaknya puing-puing kayu di lokasi.

"Hasil kerja mereka (relawan China) tidak semaksimal karena medan masih digenangi oleh kayu-kayu," kata Mualem, di Banda Aceh, Rabu malam (10/12).

Pernyataan itu disampaikan Mualem dalam konferensi pers usai penetapan perpanjangan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi Aceh, di restoran pendopo Gubernur Aceh, di Banda Aceh.

Baca juga: Update Bencana Aceh, Imigrasi Aceh awasi relawan asing
 

Sebelumnya, Mualem menerima bantuan dari lima orang relawan China untuk membantu melakukan penyisiran pencairan korban banjir dan tanah longsor di Aceh, mereka diketahui memiliki alat pelacak jenazah.

Mualem menyampaikan, berdasarkan laporan dari para relawan tersebut, mereka kewalahan melakukan penyisiran akibat banyaknya puing kayu yang dibawa banjir bandang. Meski demikian, beberapa jenazah sudah didapatkan tim itu.

"Itu kewalahan mereka untuk mendapatkan mayat. Tapi saya dengar berita dua hari dia turun sudah dapat beberapa orang di Aceh Utara," ujarnya.

Sementara ini, lanjut Mualem, tim relawan China itu sudah mengkonfirmasi untuk meminta pindah daerah penyisiran dari sebelumnya di Aceh Utara, beralih ke Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang.

"Besok mungkin mereka akan pindah ke Aceh Timur atau Aceh Tamiang untuk mendeteksi keberadaan mayat," demikian Mualem.

Baca juga: Dua relawan bencana di Aceh Timur meninggal dalam kecelakaan saat bawa bantuan air bersih



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025