Banda Aceh (ANTARA) - Kepolisian RI Resor (Polres) Aceh Tamiang tetap melayani warga meski kondisi markas berlumpur akibat banjir yang melanda wilayah tersebut pada akhir November 2025.

Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi di Aceh Tamiang, Rabu, mengatakan pelayanan kepolisian tidak  berhenti meskipun kondisi markas terdampak bencana. Kepolisian tetap membuka ruang bagi warga yang membutuhkan bantuan maupun pelayanan lainnya 

"Kami tetap melayani masyarakat kendati markas dipenuhi lumpur. Kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat para personel untuk tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat," katanya.

Kapolres menyebutkan pelayanan diberikan di posko tanggap darurat yang berada di depan Markas Polres Aceh Tamiang. Layanan masyarakat yang diterima di antaranya dugaan penganiayaan.

Menurut Kapolres, meski fasilitas dan lingkungan masih dalam proses pemulihan, laporan tersebut tetap ditangani. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

"Banjir bukan alasan bagi kami untuk menghentikan pelayanan. Masyarakat butuh tempat untuk mencari keadilan, dan kami harus hadir di tengah proses pemulihan pascabencana," kata Muliadi.

Ia mengatakan suasana markas yang belum sepenuhnya pulih justru memperlihatkan sisi kemanusiaan. 

Dengan seragam yang masih berdebu dan sepatu yang dilapisi lumpur, para personel tetap berdiri di meja pelayanan seadanya untuk menerima warga yang datang meminta pertolongan atau membuat laporan, kata Kapolres.

"Ini menjadi gambaran bahwa kehadiran polisi tidak hanya saat situasi normal, tetapi juga ketika masyarakat sedang berada dalam masa sulit. Ini menjadi bukti bahwa pelayanan publik tidak boleh berhenti dan harus tetap memprioritaskan masyarakat," kata Muliadi.

Baca juga: Mualem perpanjang status darurat bencana Aceh hingga 25 Desember



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025