Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyatakan dua perusahaan asal Jepang yaitu Japan Petroleum Exploration (Japex) dan Japan Oil serta Gas and Metals National Corporation (Jogmec) berminat menjajaki peluang kerjasama sektor industri hulu migas Aceh.

"Ketertarikan investor Jepang tersebut menjadi sinyal positif bagi iklim investasi migas di Aceh," kata Kepala BPMA, Nasri Djalal, di Banda Aceh, Senin.

Ketertarikan investor Jepang tersebut setelah BPMA memaparkan terkait potensi sumber daya hidrokarbon di wilayah kerja Aceh, khususnya di north sumatra basin pada ajang Indonesia Petroleum Association (IPA) Convex 2025, di Tokyo, Jepang.

Menindaklanjuti ketertarikan tersebut, BPMA bersama Japex dan Jogmec telah menjalin komunikasi intensif guna memfasilitasi berbagai kebutuhan dan informasi yang diperlukan dalam proses penjajakan awal. 

Langkah ini, kata Nasri, menunjukkan keseriusan para pihak dalam mengembangkan potensi migas di wilayah Aceh yang selama ini masih memiliki prospek eksplorasi menjanjikan.

Baca: BPMA dan Medco E&P Malaka lifting 60.730 barel kondensat ke Tuban

Tahap awal, lanjut dia, Japex dan Jogmec telah mengajukan proposal Joint Study Area (JSA) kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) untuk melakukan studi bersama di wilayah North Sumatra Basin.

Studi bersama ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih komprehensif terkait kondisi geologi dan potensi sumber daya migas yang ada, sekaligus menjadi dasar dalam menentukan langkah kerjasama selanjutnya.

"Kami akan terus memfasilitasi setiap proses yang mendukung investasi migas di Aceh secara transparan dan profesional,” ujarnya.

Selanjutnya itu, dirinya juga menegaskan bahwa BPMA berkomitmen untuk terus memperkuat promosi potensi migas Aceh di tingkat nasional maupun internasional. Sekaligus, memastikan seluruh proses investasi sejalan dengan regulasi dan prinsip tata kelola yang baik.

"Dengan dukungan pemerintah pusat, pemerintah Aceh serta pelaku industri diharapkan upaya ini dapat mendorong peningkatan produksi dan penambahan cadangan migas nasional dari wilayah Aceh," demikian Nasri Djalal.

Baca: BPMA: Realisasi lifting kondensat Aceh 2025 capai 200.000 barel
 



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025