Nagan Raya (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Iskandar Muda Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh menindaklanjuti kasus seorang dokter spesialis mata berstatus ASN, yang bolos bekerja selama berbulan-bulan tanpa bersedia masuk kerja.
“Yang bersangkutan sudah kami panggil berkali-kali supaya masuk kerja, sudah kami surati juga agar masuk kerja, tapi yang bersangkutan bersikukuh tetap tidak mau masuk kerja,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Nagan Raya, Aceh, dr Muhammad Iqbal kepada ANTARA, Senin.
Menurutnya, kasus dokter spesialis mata yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) yang mangkir dan bolos kerja tersebut, selama kerap menjadi sorotan masyarakat dan ASN karena selalu dipertanyakan.
Dr Muhammad Iqbal mengatakan berdasarkan hasil komunikasi dengan yang bersangkutan, alasan dokter spesialis mata tidak bersedia masuk kerja melayani masyarakat, karena masalah pribadi.
“Yang bersangkutan minta yang di ruangannya ditempatkan orang yang sesuai permintaannya, sudah kita penuhi, tapi dokter nya tetap tidak mau masuk kerja,” katanya.
Baca juga: 68 ASN di Aceh Barat kena sanksi pemotongan TPP akibat bolos kerja
Selain itu, manajemen rumah sakit telah berulang kali melakukan upaya komunikasi dengan sang dokter, termasuk berkomunikasi dengan suami dokter, namun hasilnya sang dokter tetap bersikukuh tidak mau masuk untuk bekerja di rumah sakit.
Atas persoalan ini, kata dr Muhammad Iqbal, pihaknya juga sudah menyampaikan persoalan ini kepada dewan pengawas, sehingga hal tersebut saat ini menjadi perhatian khusus.
“Sudah kita surati tiga kali dan diberi peringatan tertulis agar masuk kantor, tapi dokter nya tetap tidak mau masuk kerja,” katanya.
Dr Muhammad Iqbal mengakui sang dokter juga mengaku sudah siap untuk diberhentikan sebagai ASN di rumah sakit milik pemerintah daerah setempat.
“Ada suratnya sama saya,” katanya.
Ketua Dewan Pengawas RSUD Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Teuku Jamalul Alamuddin mengatakan persoalan dokter spesialis mata yang tidak masuk kerja selama berbulan-bulan atau sekitar delapan bulan, saat ini menjadi perhatian serius.
“Masih kami kaji masalah ini, sudah pernah ada komunikasi dengan pihak keluarga dokter, solusi terakhir masalah ini kami sampaikan kepada bapak bupati jika dokter nya tetap tidak mau lagi bekerja,” katanya.
Baca juga: Satpol PP minta pelaku usaha tak layani pelajar bolos
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025