DLH Aceh Selatan gencarkan kampanye pengurangan sampah plastik ke pelajar

Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Selatan menggencarkan kampanye pengurangan sampah plastik kepada kalangan pelajar, sehingga terbangun perilaku ramah lingkungan.

Kepala DLH Kabupaten Aceh Selatan Teuku Masrizar yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat, mengatakan pengurangan sampah plastik harus menjadi budaya sejak usia dini. Sebab, sampah plastik kini ini menjadi persoalan secara global.

"Sampah plastik ini tidak dapat terurai. Jika sampah plastik terus bertambah, maka generasi sekarang mewariskan persoalan untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, kami terus mengampanyekan pengurangan sampah plastik, terutama kepada pelajar," katanya.

Baca juga: DLH Aceh Selatan kampanyekan pengurangan sampah plastik

Menurut dia, kampanye dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah dan mengedukasi peserta didik tentang bagaimana mengurangi penggunaan plastik. Termasuk bagaimana mengelola sampah plastik.

Teuku Masrizar mengatakan kampanye tersebut untuk membangun budaya sejak usia dini agar mereka tidak ketergantungan dengan plastik. Paling tidak, menggunakan barang yang bukan dari plastik dan dapat digunakan berulang kali.

"Misalnya seperti botol air, hindari penggunaan sekali pakai. Kemudian, kantong plastik, diganti dengan kantong dari kertas atau lainnya yang bisa digunakan berulang kali," kata Teuku Masrizar.

Ia mengharapkan para pelajar bisa menjadi duta pengurangan sampah plastik dengan menelurkan edukasi yang diterima kepada keluarga, sehingga terbangun perilaku ramah lingkungan.

Teuku Masrizar menambahkan pengurangan sampah plastik harus menjadi komitmen bersama. Pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri menyelesaikan masalah sampah plastik. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan semua elemen masyarakat.

"Jangan pernah ada kata terlambat mengurangi penggunaan sampah plastik. Pengurangan sampah plastik harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, setelah itu baru komunitas. Dan terpenting tempat sampah plastik terpisah dari sampah lainnya," kata Teuku Masrizar.

Baca juga: PLN UID Aceh ajak masyarakat kurangi polusi plastik