Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari provinsi ujung barat Indonesia tersebut untuk mampu bersaing di pasar global.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Bier Budy Kismulyanto di Banda Aceh, Rabu, mengatakan UMKM di Aceh harus mampu memanfaatkan peluang ekspor yang semakin terbuka lebar.

"Kami terus mendorong pelaku UMKM di Aceh untuk mampu bersaing di pasar global dengan memanfaatkan peluang ekspor yang kini semakin terbuka lebar," katanya.

Pernyataan tersebut dikemukakan Bier Budy Kismulyanto dalam webinar yang digelar Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh. Webinar bertajuk UMKM naik kelas, siap mendunia. Webinar diikuti seratusan pelaku UMKM dari Aceh serta dari berbagai kota di Indonesia.

Bier Budy Kismulyanto mengatakan UMKM merupakan kekuatan utama perekonomian nasional. UMKM juga harus memiliki tiga kekuatan utama dalam menjalankan usahanya, yakni kualitas produk, kuantitas produksi, dan kontinuitas usaha. 

Saat ini, kata dia, kesempatan memasarkan produk-produk UMKM semakin besar. Sekarang ini ada tiga penerbangan pesawat komersial ke Malaysia setiap minggunya. Dan dalam waktu dekat dibuka jalur kargo melalui laut dari Lhokseumawe ke Penang, Malaysia.

"Ini merupakan kesempatan bagi pelaku UMKM di Aceh dalam memperluas pasar serta membawa produk lokal ke kancah global dan internasional. Karena itu, kami terus mendorong UMKM di Aceh agar mampu bersaing," kata Bier Budy Kismulyanto.

Sementara itu, Founder UKM Mendunia Foundation Iko Sukma Handriadianto yang menjadi narasumber dalam webinar tersebut mengatakan UMKM di Aceh memiliki potensi dalam menembus dan bersaing di pasar global.

Menurut dia, ekspor tidak harus dilakukan badan usaha. Pelaku perorangan pun bisa mengekspor produk secara mandiri. Tentukan ekspor harus dengan dukungan pemerintah, infrastruktur pelabuhan dan bandara serta akses teknologi informasi yang luas.

"Manfaatkan seluruh infrastruktur yang sudah disiapkan pemerintah, termasuk fasilitas ekspor langsung dari Aceh. Kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga pendukung adalah kunci mewujudkan ekonomi Indonesia kuat dan sejahtera," kata Iko Sukma Handriadianto.


Baca juga: BC Lhokseumawe tetapkan sepeda motor selundupan jadi barang dikuasai negara



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025