Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh masih terus menggenjot persiapan fasilitas Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara dalam rangka mewujudkan program pelayaran langsung dari Aceh menuju pelabuhan Penang, Malaysia.
"Kita terus mempersiapkan fasilitas Pelabuhan Krueng Geukueh dengan berkoordinasi bersama Imigrasi, Bea Cukai, karantina dan stakeholders terkait. Termasuk dengan otoritas pelabuhan Penang," kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, di Banda Aceh, Jumat.
Untuk diketahui, pemerintah Aceh berencana mengaktifkan kembali pelayaran internasional dari pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara menuju Penang, Malaysia, ditargetkan beroperasi pada akhir Oktober 2025. Tahap awal, yang diangkut hanya barang dagangan dan penumpang saja.
Baca juga: Gubernur Aceh segera fungsikan pelayaran langsung ke Penang di akhir Juli
Terkait rencana operasional pelayaran langsung Krueng Geukueh-Penang ini, Pemerintah Aceh juga telah melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas), di kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Rapat koordinasi itu dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas surat Gubernur Aceh sebelumnya kepada Presiden Prabowo Subianto terkait rencana pengoperasian pelayaran internasional Aceh-Penang tersebut.
Dirinya menyebutkan, adapun persiapan di pelabuhan Krueng Geukueh tersebut seperti fasilitas dan peralatan petugas Imigrasi, Bea Cukai, dan Karantina.
"Kemudian, juga dilakukan proses untuk renovasi gedung terminal penumpang, karena selama ini pelabuhan tersebut memang tidak melayani penumpang. Bahkan, pihak Pelindo sedang melaksanakan rehab gudang tertutup," ujarnya.
Disisi lain, kata Faisal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh juga sedang mengkonsolidasikan para pengusaha terkait potensi komoditas yang nantinya bakal diangkut melalui pelabuhan Krueng Geukueh ke Penang.
Sejauh ini, lanjut dia, pihak Malaysia telah memberikan dukungan penuh terhadap pelayaran langsung Aceh-Penang tersebut, dalam hal ini pelabuhan mereka sudah menyatakan siap bekerjasama.
"Intinya kita sedang terus bekerja mempersiapkan segala sesuatunya. Karena ini melibatkan multi stakeholder," katanya.
Baca juga: Pelayaran langsung Krueng Geukueh-Penang ditargetkan beroperasi akhir Oktober 2025
Target Oktober
Sementara ini, dirinya belum dapat memastikan pelayaran internasional ini bakal berlangsung atau beroperasi sesuai target awal yaitu akhir Oktober 2025. Tetapi, pihaknya terus berusaha agar peluncurannya dapat dilakukan tahun ini.
"Karena, momentum ini sangat penting bagi kemajuan ekspor impor melalui pelabuhan di Aceh," ujarnya.
Faisal menegaskan, pemerintah Aceh terus mencarikan solusi terhadap kendala belum rampungnya fasilitas di pelabuhan. Maka dari itu, koordinasi intens dengan seluruh stakeholders masih terus berjalan.
"Terus diupayakan. Kendala di lapangan pasti ada, namun terus kita carikan solusi. Dengan koordinasi intens bersama seluruh stakeholders. Insya Allah selesai, fasilitas terus disiapkan," demikian T Faisal.
Baca juga: DJBC: Pelayaran Aceh-Penang jadi peluang ekonomi bagi Aceh
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025