Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBPP dan PA) Kabupaten Aceh Besar menyatakan intervensi nutrisi terbukti efektif mempercepat penurunan angka stunting.
"Salah satu keunggulan dari program intervensi nutrisi yakni pemberian makanan tambahan yang diolah langsung oleh kader gampong," kata Kabid KB dan KS DP2KBPP dan PA Kabupaten Aceh Besar, Fitriani di Peukan Bada, Rabu.
Ia menjelaskan intervensi nutrisi berupa pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi tersebut menyasar 10 anak usia bawah dua tahun (baduta) dan 5 ibu hamil dari keluarga berisiko stunting (KRS).
"Kami mendukung penuh intervensi nutrisi yang digelar oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh di Gampong Lambaro Neujid, Kecamatan Peukan Bada," katanya.
Ia menjelaskan program tersebut terlaksana atas dukungan mitra strategis Orang Tua Asuh (OTA) dari PT Pertamina Aceh dan Rumah Zakat Aceh.
“Program ini sangat bagus karena PMT yang dibagikan bukan berupa bahan mentah, tetapi sudah diolah langsung oleh kader gampong. Ini memudahkan keluarga penerima, sekaligus memastikan makanan bergizi dapat langsung dikonsumsi oleh bayi dan ibu hamil,” kata Fitriani.
Baca: Aceh Besar perkuat peran posyandu tingkatkan derajat kesehatan
Menurut dia sejak awal pelaksanaan program pada Mei 2025, hasil pemantauan menunjukkan adanya perubahan positif pada status gizi anak.
“Kita melihat ada perkembangan signifikan dari hasil penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita setiap minggunya. Artinya, intervensi ini betul-betul memberikan dampak langsung terhadap perbaikan gizi,” katanya.
Fitriani menekankan pentingnya keterlibatan berbagai sektor, termasuk perusahaan melalui dana tanggung jawab sosial (CSR), dalam mendukung program pencegahan stunting.
“Kami berharap kegiatan serupa bisa terus berjalan dengan melibatkan lintas sektor. Sinergi pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta sangat dibutuhkan agar penanganan stunting lebih maksimal,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim berkomitmen memperluas cakupan program sehingga dapat menjangkau seluruh keluarga berisiko stunting di Aceh.
“Kami akan terus berkoordinasi lintas sektor agar program ini bisa dilaksanakan secara menyeluruh,” katanya.
Baca: Dinkes: Prevalensi stunting di Aceh Besar turun 1 persen
Pewarta: M IfdhalEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025