Aceh Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur menargetkan penurunan angka persentase prevalensi stunting di daerah itu menjadi sebesar 14,4 persen pada 2029.

Wakil Bupati Aceh Timur Teuku Zainal Abidin di Aceh Timur, Selasa, mengatakan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia pada 2024, prevalensi stunting Kabupaten Aceh Timur sebesar 36,7 persen, angka ini meningkat dibandingkan pada 2023 sebesar 29,7 persen.

"Kami menargetkan angka stunting turun menjadi 14,4 persen pada 2029 serta mencapai lima persen pada 2045 sebagaimana ditetapkan dalam rencana pembangun jangka panjang nasional 2025-2045," katanya.

Teuku Zainal Abidin mengatakan Pemkab Aceh Timur telah menetapkan lokus intervensi pencegahan stunting sebanyak 79 titik pada 2025. Lokus intervensi tersebut tersebar 24 kecamatan dalam kabupaten Aceh Timur.

Menurut Wakil Bupati Aceh Timur tersebut, stunting bukan hanya persoalan generasi sekarang, tetapi juga generasi mendatang. Pencegahan stunting untuk melahirkan generasi cerdas di masa mendatang.

Baca: Mahasiswa USK edukasi kaum ibu cegah stunting

"Stunting ini terkait dengan anak serta kecerdasannya di masa mendatang. Karena itu, kita ikut bertanggung jawab melahirkan generasi cerdas di masa mendatang dengan mencegah stunting di saat ini," katanya.

Oleh karena itu, Teuku Zainal Abidin mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Aceh Timur ikut bersama-sama mencegah serta menurunkan angka stunting guna melahirkan generasi cerdas.

Generasi cerdas, kata dia, adalah masa depan untuk mencapai visi Indonesia emas pada 2045. Modal dasarnya adalah anak-anak bangsa yang sehat, tidak mengalami stunting, dengan kognitif dan akhlak yang baik. 

"Sesuai target Sustainable Development Goals atau SDGs, kami harap prevalensi stunting di Indonesia secara umum di Kabupaten di Aceh Timur pada khususnya nol pada 2030," kata Teuku Zainal Abidin.

Baca: Aceh Selatan gencarkan kampanye program orang tua asuh stunting



Pewarta: Hayaturrahmah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025