Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh mengingatkan kepada seluruh jajaran untuk mengantisipasi terjadinya inflasi selama menyambut peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.

“Kita akan memasuki maulid, ini cenderung panjang di Aceh, hingga empat bulan ke depan. Pastikan ketersediaan daging untuk menghindari lonjakan, harga daging di Aceh tinggi (rata-rata Rp150 per kg), ini harus kita antisipasi,” kata Mualem, di Banda Aceh, Rabu.

Penegasan tersebut disampaikan Mualem usai memimpin high level meeting pengendalian inflasi Aceh, di ruang rapat Meuligoe Gubernur Aceh, di Banda Aceh.

Baca juga: BPS: Beras sumbang inflasi Aceh hingga alami kenaikan 0,68 persen

Selain itu, terkait ketersediaan Gubernur Aceh tidak terlalu khawatir karena stok nya cukup, bahkan turut mengirim ke daerah lain hingga empat ribu ton.

Meski surplus, Mualem juga mengingatkan TPID dan dinas terkait untuk terus berupaya memudahkan petani. Salah satunya adalah dengan mendata dan memperbaiki waduk serta embung.

"Langkah ini perlu dilakukan untuk membantu sawah tadah hujan, agar para petani Aceh bisa bekerja lebih efektif dan produktif," ujar Mualem.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, tingkat inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) pada Agustus 2025 Aceh sebesar 3,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 110,81.

Sedangkan untuk tingkat inflasi month to month (m-to-m) Aceh pada Agustus 2025, sebesar 0,78 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Aceh pada Agustus 2025 sebesar 3,36 persen.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Aceh M Nasir menyampaikan, berdasarkan arahan gubernur, maka TPID bersama dinas terkait segera membenahi rantai pasokan yang kerap menjadi penyebab inflasi di Aceh, terutama di bulan maulid.

Baca juga: Harga cabai merah bergerak naik di Pasar Induk Lambaro

Dalam rangka penanganan inflasi ini, kata dia, Pemerintah Aceh akan menambah anggaran untuk operasi pasar sebesar Rp2,5 miliar. Kemudian, nantinya juga dibantu oleh Bank Aceh Syariah, Bank Indonesia serta akan berkoordinasi dengan BSI untuk membantu.

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Aceh juga mempersiapkan pasar murah, dan ini juga membutuhkan tambahan anggaran. Lalu, menggelar pasar tani di Banda Aceh dan kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi.

“Kita juga akan melakukan intervensi khusus pada komoditas apa saja yang menjadi penyebab inflasi. Kepada para petani, Pemerintah Aceh juga akan menyiapkan subsidi biaya angkut, nanti kita akan dibantu oleh BI dan Bank Aceh melalui dana CSR,” kata M Nasir.

Dalam kesempatan ini, Nasir juga mengingatkan TPID dan dinas terkait agar selalu menjaga ketersediaan bahan pokok untuk mencegah inflasi, seperti beras, cabe merah, bawang merah, khusus untuk empat bulan selama musim maulid.

“Untuk itu, dinas terkait harus menjaga ketersediaan bahan pokok, dan mengupayakan penambahan suplai daging, baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya daging beku untuk menghadapi bulan Maulid,” demikian M Nasir.

Baca juga: Pemkot kendalikan harga pangan saat bulan maulid di Lhokseumawe, Aceh



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025