Banda Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin memberikan syarat khusus bebas narkoba bagi mahasiswa yang kuliah di ibu kota provinsi (Banda Aceh) jika ingin menempati asrama milik pemerintah kabupaten setempat.

"Syarat pertama untuk tinggal di asrama nanti harus tes narkoba, wajib bebas narkoba," kata Safaruddin, di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Safaruddin setelah melakukan inspeksi mendadak ke asrama dan berdiskusi dengan mahasiswa Abdya yang menetap di asrama yang berada di kawasan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.

Dirinya mengaku kecewa setelah melihat kondisi asrama mahasiswa Abdya di Banda Aceh itu tidak dalam keadaan bersih. Bahkan, sempat mengecek satu per satu kamar mahasiswa di sana.

"Jujur saya kecewa melihat kondisinya, ini masalah kebersihan, saya kasih waktu untuk dibersihkan, minimal mulai dari kamar masing-masing," ujarnya.

Safaruddin menegaskan, pemerintah bakal merenovasi asrama tersebut pada awal 2026 nanti, dan mahasiswa yang tinggal sekarang diminta dapat mengosongkannya pada Desember 2025.

Setelah direnovasi nanti, lanjut dia, para mahasiswa yang ingin kembali tinggal di asrama masih dibolehkan, tetapi dengan syarat menjaga kebersihan dan harus terbebas dari penyalahgunaan narkotika.

"Bulan Januari 2026 nanti saya akan rehab, yang ingin tinggal lagi masih bisa, saya kasih syaratnya, harus berkomitmen menjaga kebersihan dan bebas narkoba, itu wajib," katanya.

Dalam kesempatan ini, dirinya kembali mengingatkan mahasiswa Abdya, khususnya yang tinggal di asrama harus benar-benar disiplin, tak hanya belajar, tetapi bagaimana menjaga kebersihan.

"Sebenarnya, budaya bersih kalau kita ada malu, tetapi kalau tidak ada malu, maka kita tidak akan pernah bersih," ujar Safaruddin.

Hal senada juga disampaikan Anggota DPRK Abdya, Zulkarnain alias Ukra mengaku kecewa melihat kondisi asrama yang sangat kotor, padahal fasilitas gedungnya cukup bagus dan mewah.

"Tadi itu saya melihat asrama ini seperti tempat pembuangan sampah. Padahal semewah ini gedung, senyaman ini, tapi saya sedih melihat kondisinya, jujur saya kecewa," kata Zulkarnain.

Karena itu, dirinya menegaskan bahwa DPRK Abdya tidak bakal mengesahkan anggaran renovasi asrama jika kondisinya kotor. Sebaliknya, jika mampu menjaga kebersihan dan mau merawatnya, legislatif bakal menyetujuinya.

"Saya komit untuk mengesahkan anggaran renovasi, tetapi harus dibarengi dengan komitmen mahasiswa untuk menjadikan asrama ini sebagai rumah sendiri, dan wajib bersih," demikian Zulkarnain.

Baca juga: Safaruddin wajibkan warung kopi di Abdya buat pengajian rutin



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025