Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh terus memperkuat upaya penyelamatan orang utan sumatra (pongo abelii) di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata di Banda Aceh, Selasa, mengatakan keberadaan orang utan di Provinsi Aceh terus dalam tekanan di antaranya berkurangnya luas habitat karena konversi lahan serta perburuan satwa dilindungi tersebut.
"Kami terus memperkuat penyelamatan orang utan sumatra di Provinsi Aceh. Penyelamatan ini untuk menjaga kelestarian satwa dilindungi tersebut di alam liar yang merupakan habitatnya," katanya.
Baca juga: BKSDA Aceh evakuasi orang utan terisolasi di perkebunan sawit
Ujang Wisnu Barata menyebutkan upaya-upaya yang dilakukan di antara dengan sosialisasi guna meningkatkan penyadartahuan terkait konservasi satwa dan habitatnya.
Berikut, pemberdayaan masyarakat di kawasan konservasi, sehingga ikut bersama-sama menjaga keberadaan orang utan. Termasuk melakukan pemantauan orang utan di kawasan konservasi.
"Upaya lainnya yakni delineasi koridor atau penentuan batas suatu area satwa liar. Selain itu, juga evakuasi dan translokasi orang utan yang terjebak di perkebunan masyarakat. Serta upaya-upaya penyelamatan satwa dilindungi tersebut," katanya.
Ujang Wisnu Barata menyebutkan populasi orang utan di Provinsi Aceh berdasarkan analisis kelangsungan hidup dan habitat pada 2016 sebanyak 13.180 individu.
"Kepadatan populasi tertinggi berada di kawasan rawa gambut Suaka Margasatwa Rawa Singkil yang meliputi wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam, dan Kabupaten Aceh Selatan," katanya.
Terkait ancaman populasi orang utan sumatra di Aceh, kata dia, di antaranya berkurangnya habitat serta perburuan dan perdagangan. Orang utan diburu untuk dijadikan satwa peliharaan.
Sedangkan wilayah yang sering terjadi interaksi negatif orang utan, di antaranya Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Tenggara.
"Kami terus mengajak masyarakat menjaga dan melindungi habitat orang utan sumatra. Kami juga mengingatkan masyarakat tidak memelihara maupun memperniagakan orang utan," kata Ujang Wisnu Barata.
Baca juga: BKSDA evakuasi orang utan dari perkebunan warga Aceh Tamiang
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025