Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem berencana mengusulkan dan meminta dana abadi eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
"Karena mengingat 20 tahun sudah perdamaian, supaya diberikan dana abadi untuk eks kombatan GAM," kata Mualem di Banda Aceh, Jumat.
Permintaan ini disampaikan Mualem dalam sambutannya pada acara peringatan 20 tahun MoU Helsinki atau perdamaian Aceh, di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), di Banda Aceh.
Mualem menyampaikan, dana abadi eks kombatan GAM tersebut rencananya diminta langsung ke Presiden sebesar Rp1 triliun hingga Rp1,5 triliun.
Dana abadi itu, nantinya diminta terpisah atau di luar dari anggaran pendapatan dan belanja Aceh (APBA) tahunan. Jika diberikan, maka dana abadi tersebut bakal di deposito ke bank.
Baca: Mualem imbau masyarakat bersabar terkait pengibaran bendera bulan bintang
"Kita akan sampaikan ke pak Presiden dengan catatan kita akan taruh di bank dan kita akan menikmati hasil depositonya, jika kita sepakat dan memberikan," ujarnya.
Terkait permintaan ini, lanjut Mualem, nantinya bakal menemui dan meminta langsung kepada Presiden setelah pelaksanaan peringatan hari kemerdekaan HUT ke 80 RI.
"Insya Allah dalam waktu dekat, selepas 17 Agustus kami akan menemui Presiden. Kita harapkan kepada pak presiden Prabowo untuk dapat mengindahkan ini," kata eks Panglima GAM itu.
Dalam momen ini, ia juga menegaskan bahwa Aceh begitu ikhlas dalam perdamaian. Karena itu, pemerintah pusat diharapkan memberikan pengertian.
Karena, saat perjanjian damai, Aceh tidak menuntut lagi kemerdekaan, dan ini juga merupakan janji para tokoh-tokoh GAM.
"Kita berharap dukungan dari semua tokoh untuk menjaga perdamaian ini sebaik-baik mungkin. Kita juga komitmen menjaga perdamaian. Selamat hari damai Aceh, semoga bersatu membangun Aceh tercinta menuju kemakmuran dan kejayaan," demikian Mualem.
Baca: Mualem resmi kukuhkan Abu Paya Pasi sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025