Banda Aceh (ANTARA) - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK)  Prof Marwan menyatakan kampus tersebut setiap tahunnya mampu menghasilkan 20 orang guru besar dalam upaya memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

"USK secara konsisten berhasil mengukuhkan sekitar 20 profesor setiap tahunnya dan pada tahun 2025 ini saja USK siap mengukuhkan 39 profesor baru," katanya di Darussalam, Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas pengukuhan enam guru besar di gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam,.

Keenam guru besar yang dikukuhkan dari disiplin ilmu Teknik dan MIPA yakni Prof. Dr. Ir. Renni Anggraini, S.T., M.Eng, Prof. Dr. Eng. Elin Yusibani, S.Si., M.Eng, Prof. Dr. Ir. M. Dirhamsyah, M.T, Prof. Dr. Ir. Roslidar, S.T., M.Sc, Prof. Dr. Ir. Asri Gani, M.Eng, dan Prof. Dr.rer.nat Khairan, S.Si., M.Si.

Ia menjelaskan perkembangan jumlah profesor baru di USK menunjukkan trend yang sangat positif. Di mana saat ini jumlah profesor aktif USK telah mencapai 227 orang.

"Alhamdulillah, angka tersebut telah melampaui target lebih dari sepuluh persen dari keseluruhan jumlah dosen di lingkungan USK,” kata Rektor.

Rektor berharap seluruh profesor USK dapat terus memperkuat perannya, agar keilmuan atau kepakaran mereka benar-benar memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Adapun Prof Renni mengkaji cara mengatasi masalah meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas, akibat perilaku berkendara yang agresif dan maraknya angkutan barang Over Dimension Over Loading (ODOL).

Kemudian Prof. Elin meneliti physical property (bentuk fisik) sebuah materi sebagai dasar inovasi dan pengembangan teknologi di masa depan dan Prof. Dirhamsyah yang risetnya mendorong lahirnya ekosistem industri kebencanaan berbasis sains dan inovasi.

Selanjutnya Prof. Roslidar dengan keahliannya di bidang kecerdasan artifisial (AI) terutama dalam Teknik Biomedik dan Prof. Asri Gani yang memberikan solusi strategis melalui pengembangan bahan bakar alternatif bio-coke, yang berasal dari limbah kelapa sawit. 

Kemudian Prof. Khairan menggali potensi minyak fuli dari pala melalui pendekatan kimia farmasi dan nanoteknologi. Di mana riset tersebut membuka peluang untuk membangun ekonomi kreatif, dan memperkuat posisi Indonesia, termasuk Aceh dalam industri kosmetik halal dan berkelanjutan.


“kami menaruh harapan besar kepada profesor baru USK ini. Dengan semangat inovatif dan pemikiran yang membawa perubahan,  mereka bisa memperkuat posisi USK sebagai pusat riset dan inovasi yang unggul,” demikian Rektor.

Baca juga: USK tambah lima guru besar



Pewarta: M Ifdhal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025