Banda Aceh (ANTARA) - Seorang pemuda asal Gampong Lambeugak Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar Taufikul Hadi (32) berhasil memproduksi tiga sampai lima ton pupuk kompos dari kotoran hewan dan sampah rumah tangga dalam sehari.
"Alhamdulillah sekitar tiga sampai lima ton per hari. Saya memulai usaha pupuk kompos ini sejak 2023 dan masih berlanjut hingga hari ini," kata Taufikul Hadi saat dikonfirmasi, di Aceh Besar, Senin.
Dirinya mengatakan, pupuk komposnya tersebut diproduksi hanya dengan menggunakan alat sederhana seperti mesin pencacah dan pengaduk, dan saat ini ia dibantu oleh enam pekerja.
Taufik mengatakan, tujuan pembuatan pupuk kompos ini untuk mengelola limbah organik menjadi pupuk alami berkualitas dalam rangka mendukung pertanian ramah yang lingkungan.
Adapun bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan pupuknya adalah 60 persen kotoran sapi, kemudian sisanya ada abu sekam padi, jerami, serta sampah rumah tangga.
Bahan bakunya sendiri, diperoleh langsung dari kandang para peternak yang sudah bekerjasama, baik yang berada di Kecamatan Kuta Cot Glie, Indrapuri dan Seulimeum.
"Kalau sampah rumah tangga, kita ambil di pasar-pasar tradisional yang ada di sekitar pabrik," ujarnya.
Baca: Distan Aceh Besar bertekad terapkan pangan berkelanjutan
Dirinya menyampaikan, pupuk yang dihasilkannya dijual dengan harga Rp1.500 per kilogram, dan dipasarkan langsung kepada petani, kemudian juga untuk kios pertanian, usaha garden, serta mengikuti program dari pemerintah seperti pengadaan pupuk.
Untuk tingkat penjualannya, sehari lebih kurang sekitar empat sampai lima ton. Tetapi itu juga tergantung waktunya, jika saat musim tanam padi, pemupukan pupuk tanaman tahunan bisa meningkat. Kemudian, terkait omzetnya, sementara ini sekitar Rp50 juta per bulan.
"Biasanya untuk musim-musim itu pada bulan Mei hingga Oktober, kalau itu alhamdulillah penjualan kita bisa meningkat," katanya.
Selain itu, lanjut Taufik, sembari memproduksi pupuk, mereka juga aktif memberikan pendampingan kepada petani terutama cara memanfaatkan pupuk tersebut.
Apalagi, selain tanaman sayuran, kompos super miliknya ini dapat digunakan untuk kebutuhan tanaman tahunan serta tanaman hias.
Ia menambahkan, selain mengurangi limbah kotoran hewan, pembuatan pupuk ini juga dapat memperbaiki struktur tanah pertanian agar tetap produktif.
"Menggunakan pupuk kompos juga dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, sehingga lebih ramah lingkungan," demikian Taufikul Hadi.
Baca: Sebanyak 500 petani milenial ikuti Jambore Makmur di Aceh
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025