Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) menyatakan sejumlah perusahaan internasional yang bergerak di bidang sektor kepelabuhanan, perikanan dan pariwisata tertarik untuk berinvestasi di kawasan itu.
“Beberapa investor yang hadir dalam pertemuan dengan BPKS, mereka menyatakan tertarik untuk berinvestasi di kawasan ini, karena posisi geografis Sabang sangat strategis berasa di jalur pelayaran internasional Selat Malaka dan ini salah satu jalur tersibuk di dunia,” kata Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen di Sabang, Jumat.
Ia menjelaskan dengan menjadi salah satu jalur tersibuk menjadikan kawasan Sabang sangat potensial sebagai logistics hub dan pusat transhipment antara Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Baca juga: BPKS perkuat diplomasi pariwisata maritim dengan ASEAN
Menurut dia Sabang memiliki potensi besar dalam sektor perikanan seperti Tuna, Cakalang, serta produk laut lainnya dan membuka peluang pengembangan dermaga, gudang, cold storage, dan kawasan industri ringan.
Selain potensi logistik dan industri, Sabang juga menyimpan kekayaan wisata bahari yang eksotis seperti taman laut dan pantai pasir putih. Jika dikelola secara terpadu dan profesional, Sabang bisa berkembang menjadi pusat perdagangan bebas regional, sejajar dengan Batam maupun Belawan.
Ada beberap sektor-sektor yang memiliki prospek tinggi di antaranya bunkering, logistic transit, ship to ship transfer, cold storage produk perikanan, dan ekowisata.
Ia mengatakan perusahaan yang hadir dalam pertemuan yang membahas potensi bisnis yang ada di Sabang dan layak dikembangkan oleh investor itu yakni PT Astama Karya Adiluhung, diwakili oleh Kim Hyunchul (Korea Selatan), Rizq Engineering & Services PTE LTD, diwakili oleh Azuan (Singapura) dan PT Pelayaran Indoprof Setia, diwakili oleh Ahmad Ismail dan Abdul (Maladewa).
Kim Hyunchul dari PT Astama Karya Adiluhung dalam kesempatan tersebut menyampaikan minat yang tinggi dari perusahaannya untuk mengembangkan investasi di bidang perikanan, khususnya untuk komoditas ikan tuna dan sejenisnya.
“Saya sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung di Muara Baru, Jakarta. Kami melihat Selat Malaka memiliki potensi besar. Karena itu, kami akan melakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana potensi tersebut dapat dimanfaatkan,” kata Kim.
Baca juga: BPKS sampaikan kesiapan shorebase ke Presdir Mubadala
Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025