Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Malaka melakukan lifting (pengangkutan) sebanyak 72.637,91 barel menuju kilang TPPI Tuban, Jawa Timur.

"Volume kondensat yang berhasil diangkut mencapai 72.637 barel, dan langsung dibawa ke TPPI Tuban," kata Pengawas lifting BPMA, Rijaluddin, di Banda Aceh, Selasa.

Rijaluddin menjelaskan, lifting kondensat tersebut dilaksanakan dari terminal Blang Lancang, Aceh Utara yang dioperasikan oleh KKKS Pema Global Energi 72,6 ribu barel ini diangkut menggunakan kapal MT Gamalama.

"Kargo tersebut terdiri dari 49.637,91 barrel kondensat dari wilayah kerja (WK) A. Kemudian, 23 ribu barel kondensat dari WK B (bagian milik negara)," ujarnya.

Baca juga: BPMA sukseskan lifting 93 ribu barel kondensat dari WK Arun

Sementara itu, Kepala Divisi Operasi Produksi BPMA, Hafizullah menyatakan bahwa lifting ini memiliki nilai strategis karena merupakan kondensat perdana dari WK B dengan skema komersialisasi in kind (dalam bentuk barang).

Sementara itu, lifting dari WK A menggunakan skema election not to take In Kind (ENTIK) atau menjual sendiri secara langsung, itu juga mencakup yang bagian negara.  

Dirinya menyebutkan, adapun capaian lifting semester I hingga Juni 2025 ini telah melampaui target, yakni dari WK 179.580 barel, atau (124 persen dari target WP&B 2025). Lalu dari WK B, 193.596 barel (124 persen dari target).

"Total lifting kondensat termasuk PPL (proforma lifting) 373.276 barel (124 persen dari target)," kata Hafizullah.

Dalam kesempatan ini, Deputi Operasi BPMA Muhammad Mulyawan, menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil koordinasi lintas fungsi, termasuk dukungan tim komersial BPMA.  

“Stok kondensat di tangki F-6101 akan dimanfaatkan melalui skema Proforma Lifting (PPL) hingga akhir Juni untuk mendorong pencapaian lifting semester I,” ujarnya.  

Disisi lain, Kepala BPMA, Nasri Djalal, mengapresiasi kerja keras seluruh pihak, dan berharap lifting 2025 ini dapat melampaui target.  

Dengan capaian ini, BPMA dan KKKS terus berkomitmen memaksimalkan produksi Migas untuk mendukung target energi nasional.

“Ini adalah bukti kolaborasi yang solid. Kami optimis kontribusi Aceh dalam ketahanan energi nasional akan semakin meningkat,” demikian Nasril Djalal.

Baca juga: Dua mantan petinggi BP Migas divonis 4 tahun penjara



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025