Simeulue (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Simeulue, Polda Aceh, menyelidiki sebuah kapal kayu terdampar tanpa awak di bibir pantai Pulau Simeulue Cut, Kecamatan Simeulue Cut, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.
Kapolres Simeulue AKBP Rosef Efendi di Simeulue, Senin, mengatakan kapal terdampar tersebut pertama sekali terlihat oleh nelayan pencari gurita pada Minggu (29/6). Kemudian, nelayan tersebut merekam video dan mengirim ke media sosial.
"Saat ini, kami masih menyelidiki kapal kayu tersebut. Kami juga mengerahkan tim memeriksa dan menelusuri keberadaan kapal terdampar di bibir pantai Pulau Simeulue Cut," kata Rosef Efendi.
Dari penelusuran awal, kata dia, nama kapal tersebut tertulis KM Star Rido Jaya IX. Kapal terlihat terbelah di bagian lambung tengah serta telah lama terdampar. Hal itu ditandai banyaknya puing kapal dan tulang ikan.
Baca: Kapal tanpa awak terdampar di Simeulue
"Dalam kapal ditemukan sejumlah nomor identifikasi, ruangan pendingin dengan kondisi rusak serta berisi tulang-tulang ikan. Selain itu, tidak ditemukan seorang pun di kapal tersebut," katanya.
Kapolres juga mengatakan personel yang dikerahkan telah menyisir di sekitar lokasi kapal kayu terdampar tersebut guna mencari keberadaan awaknya. Hasilnya, tidak ditemukan seorang pun anak buah kapal.
Begitu juga dengan informasi dengan nelayan, kata dia, tidak seorang pun mengaku tidak pernah melihat kapal kayu tersebut beroperasi di sekitar wilayah perairan Pulau Simeulue Cut sebelumnya.
Perwira menengah Polri tersebut mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri data kapal guna mengungkap pemilik kapal dan mengapa kapal tersebut terdampar di wilayah kabupaten kepulauan tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan segera melaporkan jika menemukan hal-hal mencurigakan di sekitar wilayah perairan Simeulue. Kepolisian terus menyelidiki kapal terdampar tanpa awak tersebut," kata Rosef Efendi.
Baca: Kapal menuju Simeulue tunda keberangkatan akibat cuaca buruk
Pewarta: Ade IrwansahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025