Sabang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sabang menghadirkan Seulanga, yakni inovasi aplikasi digital berbasis teknologi QR Code sebagai pusat informasi keimigrasian yang dapat diakses oleh masyarakat hanya dengan memindai QR Code. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sabang Muchsin Miralza di Sabang, Senin, mengatakan aplikasi Sentra Edukasi Layanan Keimigrasian (Seulanga) telah diresmikan diluncurkan pada kegiatan pembentukan desa binaan imigrasi Sabang yang digelar pada Kamis (26/6).

Inovasi ini, kata dia, menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan publik dan memastikan keamanan keimigrasian yang lebih baik.

“Teknologi informasi adalah kunci untuk menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, efisien dan aman,” kata Muchsin.

Baca: Cegah TPPO dan TPPM, Imigrasi Sabang jadikan Desa Iboih sebagai desa binaan imigrasi

Dia menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses informasi layanan keimigrasian, baik untuk warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).

“Selain itu, inovasi ini juga bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai bahaya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Hal ini sebagai bentuk upaya pencegahan agar masyarakat tidak menjadi korban dari TPPO tersebut,” katanya. 

Muchsin menambahkan bahwa inovasi Seulanga merupakan bagian dari implementasi program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yaitu penguatan layanan keimigrasian berbasis teknologi serta pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan tindak pidana penyelundupan manusia (TPPM).
 

Poster cara penggunaan aplikasi SEULANGA (ANTARA/HO-Imigrasi Sabang)


Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sabang Ibnu Riadi mengatakan bahwa nantinya barcode inovasi digital ini akan dipasang di lokasi-lokasi tertentu yang ramai dikunjungi WNA. 

“Untuk saat ini, barcode aplikasi Seulanga hanya tersedia di Kantor Desa Iboih dan selanjutnya kami akan memasang barcode tersebut di kantor desa binaan imigrasi lainnya yaitu Desa Ie Meulee dan Desa Anoi Itam serta di penginapan-penginapan yang ramai dikunjungi oleh WNA,” katanya.  

Melalui inovasi ini, Kantor Imigrasi Sabang berharap masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan informasi layanan keimigrasian tanpa harus datang secara langsung ke kantor Imigrasi. 

Baca: Imigrasi Sabang sosialisasi ke pelajar bahaya pidana perdagangan orang dan penyelundupan manusia



Pewarta: Nurul Hasanah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025