Banda Aceh (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh menyatakan sebanyak sepuluh haji Aceh masih menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah maupun Madinah.

"Saat ini sepuluh haji Aceh masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) di Arab Saudi. Empat orang di RS Madinah, enam orang di RS An Nur, Makkah," kata Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari, di Banda Aceh, Rabu.

Dirinya merincikan, adapun haji Aceh yang dirawat di Madinah yaitu dua orang dari kloter lima, masing-masing di RS Al Haram dan di RS As Salam. Kemudian seorang dari kloter satu di RS King Fadh, dan satu orang dari kloter tiga di RS As Salam.

"Sedangkan enam yang masih, menjalani perawatan di RS An Nur, Makkah, masing-masing satu orang dari kloter lima, enam, tujuh dan delapan, dan dua lainnya asal kloter sepuluh," ujarnya.

Dirinya menuturkan, untuk jamaah haji Aceh kloter empat, lima dan enam seharusnya juga sudah bergerak ke Madinah. Tetapi, karena masih dalam perawatan, mereka nantinya bakal  diberangkatkan oleh KKHI (Kantor Kesehatan Haji Indonesia) Makkah bila memungkinkan.

"Jika tidak memungkinkan, mereka akan dipulangkan ke tanah air melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah," katanya.

Azhari berharap, kepada jamaah haji Aceh yang sudah berada di Madinah maupun yang masih di Makkah agar selalu menjaga kesehatan, serta tidak memaksakan diri untuk ibadah sunnah, apalagi berwisata dan belanja.

"Makan yang teratur, perbanyak minum air putih, dan istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan dan stamina selama menunggu waktu kepulangan ke tanah air," demikian Azhari.

Sebagai informasi, PPIH Embarkasi Aceh tahun ini memberangkatkan sebanyak 4.446 orang. Diantaranya sepuluh orang masih dalam perawatan, dan sembilan lainnya telah meninggal dunia karena masalah kesehatan. 

Kemudian, hingga hari ini, 1.567 haji Aceh sudah berada di Madinah dan sebanyak 2.480 orang masih dalam perjalanan menuju kota suci tersebut.

Jamaah haji Aceh sendiri dijadwalkan kembali ke tanah air pada 27 Juni sampai 9 Juli 2025 melalui bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.


Baca juga: UIN Ar-Raniry buka program studi manajemen haji dan uUmrah



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025