Aceh Tengah (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Inggris resmi menjalin kerja sama pada program konservasi satwa gajah sumatera dengan peluncuran proyek Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI).

Peresmian ini dilakukan langsung oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni bersama Duta Besar Inggris Dominic Jermey di kawasan konservasi Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (19/6). 

"Kami hadir di sini untuk menjalankan amanat Presiden untuk memastikan konservasi satwa tidak hanya menjadi komitmen tertulis, tetapi benar-benar diwujudkan di lapangan," kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

Baca juga: Menhut tinjau lahan perusahaan milik Presiden Prabowo untuk area preservasi gajah di Aceh

Dirinya menyampaikan, proyek konservasi ini merupakan langkah nyata dalam menghadapi persoalan konflik antara manusia dengan satwa gajah liar yang selama ini sering terjadi di sejumlah kawasan di Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, Bireuen, dan Aceh Jaya. 

Ia menuturkan, inisiatif program konservasi ini bermula dari pertemuan Presiden Prabowo dengan Raja Charles III pada Desember 2024 lalu.

Presiden Prabowo, kata dia, kemudian memberikan lahan seluas 20.000 hektare milik PT Tusam Hutani Lestari guna mendukung proyek konservasi tersebut dengan rencana induk yaitu pengembangan area preservasi koridor satwa gajah sumatera dengan opsi penambahan luas area hingga mencapai 80.000 hektare. 

"Minggu lalu saya dipanggil langsung oleh Presiden Prabowo. Program ini sangat khusus, sangat penting untuk rakyat Aceh, khususnya Aceh Tengah, Bireuen, dan sekitarnya," ujarnya. 

Proyek konservasi ini juga ditujukan untuk menjadi pilot project model konservasi berbasis kolaborasi antara masyarakat, swasta, pemerintah, dan dunia internasional, dengan mengutamakan pendekatan yang berpihak pada ekologi dan kesejahteraan sosial masyarakat. 

Baca juga: Mualem dukung upaya pencegahan konflik gajah pada lahan yang dihibah Presiden

Proyek Peusangan Elephant Conservation Initiative diantaranya melibatkan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan RI, Pemerintah Kerajaan Inggris, WWF Indonesia, dan sektor swasta yakni PT Tusam Hutani Lestari. 

"Tujuan utama program ini adalah menciptakan koridor satwa liar yang aman, memitigasi konflik manusia-gajah, dan melindungi habitat penting yang tersisa bagi gajah sumatera. Pendekatan ini juga diarahkan untuk mendukung upaya rehabilitasi hutan dan konservasi yang melibatkan masyarakat lokal secara aktif," tutur Raja Juli. 

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey pada kesempatan tersebut menyampaikan Pemerintah Kerajaan Inggris juga akan memperpanjang MoU tentang FOLU Net Sink dan memperluas cakupannya untuk menyertakan program konservasi gajah sumatera sebagai bagian integral dari kerja sama perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Dominic juga menekankan perlunya skema pendanaan inovatif dan keterlibatan sektor swasta agar program konservasi tidak hanya berkelanjutan secara ekologis, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. 

"Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif ini. Kerja sama antara dua pemimpin negara, Presiden Prabowo dan Raja Charles III, menunjukkan bahwa diplomasi lingkungan hidup menjadi prioritas bersama, bukan hanya untuk sekarang, tapi juga untuk masa depan anak cucu kita mendatang," kata Dominic Jermey. 

Baca juga: Inggris tegaskan dukungan Program PECI untuk Gajah Sumatera di Aceh



Pewarta: Kurnia Muhadi
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025