Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI Fahri Hamzah mengidentifikasi sekitar 600 lebih rumah di Aceh yang perlu mendapatkan bantuan renovasi dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
"Di Aceh tadi diidentifikasi ada sekitar 600 ribu rumah yang perlu dibantu. Tetapi itu ada empat desil," kata Fahri Hamzah, di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Fahri Hamzah usai menggelar rapat bersama Pemerintah Aceh serta pengembangan perumahan di Aceh, di kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Berdasarkan data terbaru Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang bersumber dari Bappeda Aceh terdapat 610.141 KK yang perlu mendapatkan bantuan rumah layak huni atau direnovasi, terbagi dalam empat desil.
Adapun empat desil sebagai syarat penerima manfaat pembangunan atau renovasi rumah tersebut yakni fakir, miskin, penyandang disabilitas, dan anak yatim, piatu atau yatim piatu.
Kemudian, prioritas backlog perumahan untuk masyarakat Aceh pada desil satu hingga empat sampai dengan 2025 mencapai 535.963 KK. Terbagi dari 142.771 desil satu, 147.184 desil dua, 129.719 desil tiga, dan 116.289 desil empat.
Terkait target alokasi untuk masyarakat Aceh, kata Fahri, nantinya dilaksanakan secara bertahap berdasarkan kebutuhan, hingga semuanya terpenuhi.
"Untuk tahun pertama satu atau dua desil dulu, dan tahun-tahun selanjutnya akan terus berjalan," ujarnya.
Baca: Dua rumah di Aceh Timur ambruk ke sungai
Selain itu, Fahri menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar untuk renovasi rumah rakyat hingga tahun depan. Ditargetkan bisa merenovasi sekitar dua juta rumah per tahunnya.
"Lebih kurang dua juta rumah setiap tahun, dan diperlukan kesiapan pemerintah daerah untuk menyerap sebanyak-banyaknya," katanya.
Dirinya menuturkan, program renovasi rumah selama ini hanya dialokasikan maksimal untuk 140 ribu unit. Tetapi, sekarang Presiden Prabowo telah menyetujui hingga dua juta lebih. Namun, anggaran pastinya belum finalkan.
"Kami menimbang dengan kementerian teknis, Kementerian Keuangan, pekan depan akan membahas berapa kesanggupan, karena lompatannya besar sekali," ujarnya.
Dirinya berharap, Pemerintah Aceh sudah harus bersiap, sehingga rumah yang direnovasi tahun ini lebih besar, khususnya pada daerah yang pernah terdampak musibah tsunami.
"Makanya saya datang untuk melihat kembali setelah 20 tahun tsunami, bagaimana nasib rumah yang selama itu dibangun. Jangan sampai rumah itu tumbuh menjadi kawasan kumuh, jadi harus direnovasi," tegasnya.
Selain rumah, lanjut Fahri, pemerintah juga bakal merenovasi kawasan seperti sanitasi hingga pengelolaan sampahnya. Karena itu, dibutuhkan kesiapan dari pemerintah daerah. Apalagi, ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat.
"Kesiapan Aceh sangat bagus, apalagi Aceh pernah melakukan rekonstruksi perumahan terbesar di dunia (pascatsunami). Jadi ada pengalaman yang luar biasa, mudah-mudahan Aceh nanti paling siap melakukan renovasi dan rekonstruksi kembali," demikian Fahri Hamzah.
Baca: FOTO - Pemerintah perpanjang insentif PPN perumahan
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025