Blangpidie (ANTARA) - Para petani kelapa sawit di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) semakin resah atas maraknya aksi pencurian Tandan Buah Segar (TBS) di kebun mereka.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Abdya, Muazam, di Blangpidie, Sabtu mengatakan bahwa fenomena ini kian mengkhawatirkan karena hampir setiap hari terjadi, terutama menjelang shalat magrib dan subuh.
"Keluhan dari para petani semakin banyak terkait TBS yang hilang sebelum sempat dipanen. Kasus pencurian ini sudah sangat meresahkan mereka," kata Muazam.
Para petani, kata dia, sering mengeluhkan kehilangan TBS. Pencurian ini terorganisir, sehingga pelakunya sulit terdeteksi.
Berdasarkan laporan dari petani, kejadian ini paling sering terjadi di Desa Lhok Gayo, Kecamatan Babahrot dan sekitarnya. Untuk mengatasi masalah ini, ia sudah pernah berkoordinasi dengan kepala desa setempat guna mencari solusi terbaik.
“Kami sudah berdiskusi dengan kepala desa Lhok Gayo dan mengajak untuk memperketat pengawasan. Jika perlu, kita harus segera mengambil langkah bersama dengan aparat untuk menindak tegas para pencuri,” ujarnya.
Selain di Babahrot, aksi pencurian serupa juga terjadi di kawasan Surin, Kecamatan Kuala Batee. Tak hanya TBS sawit, kasus kehilangan berondolan sawit, buah pisang, hingga buah jengkol juga banyak dilaporkan oleh petani.
Selain itu, Muazam juga menyoroti semakin banyaknya orang tak dikenal yang masuk ke kebun warga untuk mengumpulkan berondolan sawit jatuh.
“Banyak orang yang tidak memiliki sawit berada di kebun orang untuk memilih berondolan. Petani tidak tahu siapa dan dari mana mereka berasal,” katanya.
Para petani berharap adanya langkah nyata dari pihak berwenang untuk mengatasi pencurian ini, mulai dari peningkatan patroli hingga pengawasan ketat.
Mereka juga mengajak masyarakat agar turut serta dalam menjaga keamanan kebun dengan melaporkan aktivitas mencurigakan yang mereka temui.
"Situasi ini menjadi perhatian serius bagi petani, yang berharap hasil kerja keras mereka bisa dinikmati tanpa ancaman kehilangan akibat aksi pencurian yang semakin merajalela," pungkas Muazam.
Baca juga: Uang Rp380 juta milik pengepul sawit di Aceh Utara dicuri, kaca mobil dipecahkan
Pewarta: SuprianEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025