Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang akan memperluas penanaman komoditi Salak Sabang agar bisa menembus pasar luar sehingga dapat membantu peningkatan ekonomi para petani salak di sana.

"Pengembangannya ke depan oleh Dinas Pertanian telah merencanakan beberapa areal tanam lainnya," kata Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman, di Sabang, Kamis.

Buah Salak Sabang telah resmi terdaftar menjadi varietas yang dikeluarkan oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan RI pada 2022 lalu.

Selama ini Salak Sabang masih ditanami di wilayah Balohan dengan luas lahan sekitar 25 hektare dengan jumlah 35 orang petani. Pohon salak ini sudah ditanami ribuan batang dengan usia bervariasi, antara 25-30 tahun.

Dirinya mengatakan, salak Sabang sudah menjadi salah satu komoditi unggulan untuk sektor pertanian di Sabang. Salak ini, cukup diminati oleh warga setempat hingga para wisatawan yang datang ke sana.

"Karena salaknya memang berbeda, walaupun kecil, tetapi ketika kita makan sangat renyah dan manis. Itu yang menjadikan salak Sabang berbeda dengan di tempat lain," ujarnya.

Andri mengatakan, penanaman salak Sabang saat ini baru ada di satu kawasan yaitu di daerah Balohan. Tetapi, juga sudah mulai ditanami oleh petani di beberapa wilayah lainnya.

"Salak Sabang terbanyak itu di Balohan, karena awalnya memang dimulai dari sana. Dan ada beberapa petani sekitarnya juga sudah mulai mengembangkan Salak tersebut. Ini terus kita berikan pembinaan," katanya.

Dirinya menambahkan, tingkat pemasaran salak Sabang tersebut sementara ini masih dalam wilayah lokal karena produksinya belum mampu memenuhi pasar luar. 

Maka dari itu, pemerintah terus berupaya memberikan motivasi ke petani untuk menanam komoditi tersebut, sembari mengupayakan area tanam lainnya yang masih dalam perencanaan pemerintah.

"Harapan besar kita salak Sabang itu juga bisa dipasarkan keluar, sehingga memberikan manfaat lebih besar kepada para petani. Kita terus mendukung perluasan tanamnya, dan sedang diupayakan," demikian Andri Nourman.
 



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025