Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menutup sementara kunjungan wisatawan ke Tugu Nol Kilometer yang berada di Taman Wisata Alam Pulau Weh, Kota Sabang.
Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan penutupan kunjungan ke tempat tersebut sampai atas waktu yang tidak ditentukan. Penutupan untuk kunjungan itu untuk keselamatan pengunjung.
"Kunjungan ke Tugu Nol Kilometer di Taman Wisata Alam, Kota Sabang, ditutup sementara demo keamanan demi keamanan pengunjung karena ada potensi bahaya terhadap ornamen tugu yang sudah rusak," katanya.
Saat ini, kata dia, sedang ada perbaikan Tugu Nol Kilometer. Penutupan kunjungan terhitung mulai 22 Mei 2025 tersebut sampai perbaikan selesai dan tugu tersebut dinyatakan aman untuk dikunjungi.
"Penutupan kunjungan ini untuk mengantisipasi bahaya bagi pengunjung atau wisatawan terhadap ornamen tugu yang sudah rusak dan dapat jatuh sewaktu-waktu," kata Ujang Wisnu Barata.
Baca juga: Kilometer Nol dan Iboih jadi objek wisata favorit wisatawan saat Lebaran
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh Azwani Awi mengatakan kondisi Tugu Nol Kilometer di Pulau Weh, Kota Sabang, memprihatinkan. Bangunan tugu tersebut juga membahayakan pengunjung.
"Kami berharap ada perhatian serius terhadap kondisi Tugu Nol Kilometer tersebut, sehingga tidak membahayakan pengunjung dan timbul korban jiwa," kata Azwani Awi yang mengatakan dirinya bersama sejumlah wisatawan mengunjungi tugu tersebut pada Jumat (23/5).
Ia menyebutkan ornamen kerawang atau motif khas Aceh di atas tugu telah lepas. Begitu juga dengan ornamen rencong sudah bergelantungan dan tinggal menunggu lepas serta terjatuh.
"Tugu Nol Kilometer tersebut merupakan ikon pariwisata di Provinsi Aceh, khususnya Kota Sabang. Untuk itu, perlu perhatian serius agar tugu tersebut tidak membahayakan wisatawan," kata Azwani Awi.
Baca juga: Akses jalan ke wisata Tugu KM Nol Indonesia di Sabang sudah normal
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025