Aceh Timur (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh menyebutkan bahwa saat ini Kabupaten Aceh Timur memiliki lahan sawah produktif seluas lebih dari 19.000 hektare.

"Dari luas tersebut, total produksi padi yang berhasil dicapai mencapai 148 ribu ton per tahun," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah di Aceh Timur, Kamis.

Dia mengatakan, angka ini mengalami lonjakan signifikan sebesar 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebuah peningkatan yang tidak hanya mencerminkan kerja keras para petani, tetapi juga keberhasilan pemerintah daerah dalam mendukung sektor pertanian melalui berbagai program strategis.

Dengan capaian tersebut, Aceh Timur kini menempati posisi sebagai kabupaten penghasil padi terbesar keempat di Provinsi Aceh. 

"Ini bukan sekadar angka. Ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat Aceh Timur, terutama para petani, terus bergerak maju. Mereka telah menjadikan sawah sebagai kekuatan ekonomi lokal yang mampu menopang kebutuhan pangan daerah bahkan berkontribusi pada ketahanan pangan provinsi," kata Cut Huzaimah.

Ia menambahkan perhatian pusat terhadap potensi pertanian Aceh semakin meningkat. Hal ini terbukti dari penetapan Aceh sebagai salah satu dari 11 provinsi prioritas nasional dalam program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden RI melalui Kementerian Pertanian.

Baca: Aceh Timur tanam padi gogo di lahan seluas 806,34 hektare

"Ini peluang besar bagi kita semua. Dengan dukungan pemerintah pusat dan komitmen kuat dari pemerintah kabupaten, kami optimistis Aceh Timur bisa menjadi salah satu lumbung padi utama di Sumatera, bahkan nasional. Tinggal bagaimana kita terus menjaga semangat, memperkuat infrastruktur pertanian, dan mendorong regenerasi petani," kata Huzaimah.

Sementara itu, Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky mengatakan Aceh Timur menerima bantuan alsintan dari pemerintah pusat untuk mendukung Brigade Pangan yang akan disalurkan ke empat kecamatan, yaitu Peureulak Barat, Peureulak, Simpang Ulim, dan Madat, pada 2025. 

"Bantuan alsintan yang diserahkan harus dimanfaatkan dengan benar, tidak dipindahtangankan, serta mendukung perluasan usaha pertanian masyarakat. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan petani, serta mendorong tumbuhnya petani milenial di Aceh Timur," katanya.

Bantuan tersebut terdiri dari traktor roda empat sebanyak 10 unit, traktor roda dua sebanyak 20 unit, pompa air sebanyak 40 unit, rice transplanter (RTP) sebanyak 10 unit.

Dia mengatakan program Brigade Pangan yang digagas untuk mendorong peningkatan produksi dan swasembada pangan melalui kolaborasi antara pemerintah, petani, penyuluh, dan generasi muda. Program tersebut menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi serta inovasi dalam sektor pertanian.

"Brigade Pangan bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi sebuah gerakan pemberdayaan yang berada di garda terdepan. Kita ingin petani kita lebih produktif dan mandiri melalui pemanfaatan teknologi pertanian modern," kata Iskandar Usman Al-Farlaky.

Baca: Pemkab Aceh Timur optimasi lahan tingkat produksi gabah



Pewarta: Hayaturrahmah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025