Banda Aceh (ANTARA) - Putra asal Aceh yang menjabat Anggota DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim menyatakan bahwa provinsi Aceh memiliki potensi dan peluang menjadi pusat destinasi wisata halal untuk Asia Tenggara jika dikelola dengan baik.
"Aceh berpeluang besar menjadi pusat wisata halal di Asia Tenggara, jika dikelola dengan pendekatan yang tepat dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan," kata Lukmanul Hakim, di Banda Aceh, Kamis.
Ia menilai potensi wisata halal dan wisata religi di Aceh masih sangat terbuka lebar untuk dikembangkan secara lebih serius. Apalagi, ini juga menjadi langkah strategis meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan asli daerah (PAD).
Sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan Syariat Islam dan dikenal dengan julukan Serambi Mekkah, kata dia, Aceh memiliki nilai keunggulan khas menjadi destinasi unggulan wisata halal dan religi, baik nasional maupun internasional.
"Potensi wisata religi di Aceh sangat luar biasa, mulai dari masjid bersejarah, makam ulama besar, hingga situs-situs dakwah Islam. Ini belum digarap secara maksimal. Begitu juga dengan wisata halal yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Aceh sehari-hari," ujarnya.
Baca: Kunjungan wisman pasang surut, aspek pariwisata halal di Aceh perlu dievaluasi
Menurutnya, pengembangan sektor wisata tersebut tidak hanya berdampak pada penguatan identitas budaya dan keagamaan Aceh, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.
"Untuk mewujudkannya, maka diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai, promosi digital yang efektif, serta pelatihan sumber daya manusia pariwisata yang berbasis nilai-nilai syariah," katanya.
Ia menambahkan, dengan visi pembangunan pariwisata terarah dan sesuai karakteristik Aceh, wisatawan domestik maupun mancanegara dapat merasakan pengalaman spiritual dan budaya mendalam, serta berdampak positif terhadap ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Selain itu, dirinya juga mendorong Pemerintah Aceh untuk menciptakan regulasi yang mampu mendorong kemudahan investasi di sektor pariwisata, dengan tetap menjaga kearifan lokal serta nilai-nilai budaya Aceh sebagai kekuatan utama.
Sebagai putra Aceh, ia bersedia membantu membangun konektivitas untuk Aceh, baik dalam bentuk kerja sama antarpemerintah (government to government) maupun hubungan antar masyarakat (people to people contact).
"Saya siap membangun konektivitas, khususnya antara Aceh dan Jakarta, serta secara lebih luas pada tingkat nasional dan internasional," demikian Lukmanul Hakim.
Baca: Aceh miliki potensi besar kembangkan wisata halal
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025