Aceh Tamiang (ANTARA) - Petugas gabungan dari BPBD, Satgas SAR Aceh Tamiang, tim penyelam dari Basarnas Pos SAR Langsa, TNI/Polri dan dibantu masyarakat menemukan jasad korban tenggelam karena terseret arus sungai di Aceh Tamiang berjarak sekitar 7,2 kilometer.

"Korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Jasad korban ditemukan di wilayah Semenanjung Desa Air Tenang Kecamatan Karang Baru," kata Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Indra, di Aceh Tamiang, Selasa.

Adapun identitas korban yakni Candra Kelana (30) warga Desa Pantai Tinjau, Kecamatan Sekerak dan tenggelam di sungai kawasan tersebut. Kemudian, jarak penemuan mayatnya lebih kurang 7,2 kilometer dari titik awal tenggelam.

Sebelumnya, korban dilaporkan hanyut pada hari Minggu (9/3) jelang berbuka puasa. Petang itu, Candra Kelana mencoba menyeberangi sungai dengan membawa bambu. Bapak dua orang anak ini diduga hanyut terseret arus karena tidak mahir berenang.

Proses pencarian menggunakan tiga unit rubber boat dan menyelami sungai. Petugas mengaku kesulitan mencari tubuh korban karena air sungai keruh.

Baca: Tim SAR cari nelayan hilang di perairan Selat Malaka Aceh Timur

“Jenazah sudah dievakuasi dari lokasi penemuan dibawa ke rumah duka Desa Pantai Tinjau, Sekerak,” ujar Indra.

Sementara itu, Datok Penghulu (Kades) Pantai Tinjau, Evi Ananda membenarkan mayat yang ditemukan di sungai merupakan warganya yang hanyut dua hari lalu. 

“Alhamdulillah, di hari ketiga pencarian jasad korban sudah ditemukan. Korban saat ini telah berada di rumah duka, rencana setelah dilakukan fardhu kifayah korban akan dikuburkan di TPU Desa Pantai Tinjau,” katanya.

Datok menyampaikan, Candra merupakan warga pendatang yang menikah di sana. Korban meninggalkan dua orang anak yang masih balita. Sebelum insiden maut itu, korban mencari bambu seorang diri di seberang sungai.

“Korban mencari bambu untuk buat lemang, karena dia memang penjual lemang pulut setiap bulan puasa. Ada barang bukti bambu yang dibawa ditemukan warga,” demikian Evi Ananda.

Baca: Tim SAR cari remaja hilang di Gunung Seulawah Aceh Besar
 



Pewarta: Dede Harison
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025