Banda Aceh (ANTARA) - Perusahaan energi internasional dari Uni Emirat Arab (UEA) Mubadala Energy berencana mengembangkan eksplorasi cadangan gas pada proyek Tangkulo-1, Blok South Andaman yang sedang berjalan hingga hari ini.
"Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan gas pertama pada tahun 2028, dan juga dapat memberikan efek berganda atau multiplier effect," kata Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Obaid Salem Al Dhaheri, di Banda Aceh, Selasa.
Pertanyaan itu disampaikan Abdulla Obaid Salem Al Dhaheri saat melakukan pertemuan penting dengan Gubernur Aceh, dan turut dihadiri Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, di Banda Aceh.
Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki peluang investasi di berbagai sektor prioritas di Aceh, yaitu pariwisata, agroindustri, energi dan infrastruktur, dan zona ekonomi khusus.
Abdulla menyampaikan, pihaknya sangat ingin menjalin kerjasama yang lebih erat dengan Pemprov Aceh, dan ia juga mengapresiasi potensi investasi yang dimiliki Aceh.
Baca: BPMA dukung kawasan Sabang jadi 'shorebase' operasional hulu migas WK Andaman
Selain potensi investasi, salah satu topik yang disampaikan juga adalah rencana pengembangan proyek Tangkulo-1, Blok South Andaman oleh Mubadala Energy.
Sementara itu, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Aceh dan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan proyek Tangkulo-1 dapat berjalan lancar dan sesuai target.
Ia menyampaikan, sejauh ini Mubadala Energy sudah menemukan cadangan gas yang signifikan di sumur eksplorasi laut dalam layaran-1, dan diikuti oleh penemuan gas berikutnya di Tangkulo-1.
Penemuan awal mereka itu berada di sumur eksplorasi laut dalam Timpan-1, Blok Andaman II, di mana Mubadala Energy adalah mitra kerja dari Harbour Energy sebagai operatornya.
Dirinya mengapresiasi dukungan Pemerintah Aceh dan seluruh pemangku kepentingan pada saat tahapan kampanye pengeboran sumur laut dalam Layaran-1 dan Tangkulo-1, sehingga berjalan baik.
"Kami harap dukungannya berlanjut agar tidak ada hambatan yang dapat menunda proyek ini, dan Insya Allah kami dapat menghasilkan gas pertama Tangkulo-1 di tahun 2028, dalam rangka mendukung target Pemerintah Indonesia," demikian Bu Ali.
Baca: Industri Energi Bergerak Penuhi ESG untuk Masa Depan Berkelanjutan
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025