Peserta aksi yang merupakan warga lingkungan perusahaan yang bergerak di bidang regasifikasi itu turut terlibat aksi dorong mendorong dengan personil TNI/Polri yang bertugas mengamankan aksi demo.
Meskipun pihak perusahaan berupaya mencoba melakukan mediasi, namun mediasi antara kedua belah pihak tersebut belum mendapatkan kesepakatan. Bahkan para pendemo sempat membakar beberapa ban di depan pintu gerbang PT PAG.
Baca juga: Mediasi warga 11 desa Lhokseumawe dengan PT PAG alami kebuntuan, perusahaan klaim sudah sesuai ketentuan
Koordinator aksi Fauzan Arinda di Lhokseumawe mengatakan bahwa warga meminta PT PAG untuk tidak menzalimi masyarakat lokal perihal perekrutan tenaga kerja dan menuntut perusahaan untuk merekrut tenaga lokal, penyaluran dana CSR dan pelatihan training.
"Warga menginginkan agar manajemen PT PAG lebih memperhatikan masyarakat lokal secara proporsional. Kalau memang masyarakat belum memiliki keterampilan yang dibutuhkan perusahaan, kami harapkan terlebih dahulu diadakan pelatihan training untuk masyarakat lokal,” katanya.
Pewarta: Dedy SyahputraEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025