Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - KRI Frans Kaisepo, kapal tercanggih milik TNI AL singgah di Pelabuhan Umum Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara, untuk mendukung latihan Perkasa-C Komando Pertahanan Udara Nasional bersama TNI AU di Aceh, 19-24 April 2016.
Komandan KRI Frans Kaisepo Letkol Laut (P) Seni Ario Wibowo di Pelabuhan Krueng Geukuh, Kamis mengatakan, KRI Frans Kaisepo dengan nomor lambung 368 tersebut merupakan salah satu kapal dengan persenjataan multi fungsi, baik sebagai anti pesawat selam, anti pesawat udara dan juga anti kapal permukaan.
"Semua senjata yang dimiliki kapal ini dioperasikan dengan sistem automatis dan berfungsi untuk semua jenis pertempuran," ucap komandan kapal kepada sejumlah wartawan diatas geladak kapal.
Di antara senjata yang dimiliki KRI FKO antara lain, rudal anti kapal Exocet MM-40, rudal anti pesawat mistral dengan 8 peluncur, serangan udara mistral tetral, 4 rudal permukaan exocet, meriam oto melara 76 mm di dek depan, dan di samping kanan kiri terpasang meriam Vector G12 20 mm, serta 2 peluncur torpedo.
Memiliki komputerisasi persenjataan Thales Tacticos, radar 3 dimensi, radar pelacak Lirod MK-2 dan Sonar Thales Kinglip aktif-pasif, terang Letkol Seno.
Lebih lanjut ungkapnya lagi, kapal buatan Belanda tersebut, merupakan jenis kapal baru yang dimiliki TNI AL dengan tahun pembuatan 2009. Selain sering digunakan untuk patroli laut dan juga dipakai untuk kegiatan latihan.
Bahkan, kapal tersebut sebagai salah satu kapal yang ditumpangi oleh Presiden Joko Widodo saat meninjau kapal-kapal asing yang mengikuti latihan Komodo Exercise 2016, di Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut II (Lantamal II) Padang dan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada 12 hingga 16 April 2016.
Letkol Seno juga menjelaskan, penambalan nama untuk KRI Frans Kaisepo tersebut, diambil dari nama salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua Frans Kaisiepo yang merupakan Gubernur kedua Papua periode 1964-1973.
Kepahlawanannya dikenal berani menentang niat Belanda untuk memasukkan Irian ke Negara Indonesia Timur (NIT).
Komandan KRI Frans Kaisepo Letkol Laut (P) Seni Ario Wibowo di Pelabuhan Krueng Geukuh, Kamis mengatakan, KRI Frans Kaisepo dengan nomor lambung 368 tersebut merupakan salah satu kapal dengan persenjataan multi fungsi, baik sebagai anti pesawat selam, anti pesawat udara dan juga anti kapal permukaan.
"Semua senjata yang dimiliki kapal ini dioperasikan dengan sistem automatis dan berfungsi untuk semua jenis pertempuran," ucap komandan kapal kepada sejumlah wartawan diatas geladak kapal.
Di antara senjata yang dimiliki KRI FKO antara lain, rudal anti kapal Exocet MM-40, rudal anti pesawat mistral dengan 8 peluncur, serangan udara mistral tetral, 4 rudal permukaan exocet, meriam oto melara 76 mm di dek depan, dan di samping kanan kiri terpasang meriam Vector G12 20 mm, serta 2 peluncur torpedo.
Memiliki komputerisasi persenjataan Thales Tacticos, radar 3 dimensi, radar pelacak Lirod MK-2 dan Sonar Thales Kinglip aktif-pasif, terang Letkol Seno.
Lebih lanjut ungkapnya lagi, kapal buatan Belanda tersebut, merupakan jenis kapal baru yang dimiliki TNI AL dengan tahun pembuatan 2009. Selain sering digunakan untuk patroli laut dan juga dipakai untuk kegiatan latihan.
Bahkan, kapal tersebut sebagai salah satu kapal yang ditumpangi oleh Presiden Joko Widodo saat meninjau kapal-kapal asing yang mengikuti latihan Komodo Exercise 2016, di Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut II (Lantamal II) Padang dan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada 12 hingga 16 April 2016.
Letkol Seno juga menjelaskan, penambalan nama untuk KRI Frans Kaisepo tersebut, diambil dari nama salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua Frans Kaisiepo yang merupakan Gubernur kedua Papua periode 1964-1973.
Kepahlawanannya dikenal berani menentang niat Belanda untuk memasukkan Irian ke Negara Indonesia Timur (NIT).
Pewarta: Pewarta : MukhlisUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025