Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kehadiran Kapal Republik Indonesia (KRI) di perairan Selat Malaka secara terus menerus dapat memberikan rasa aman terhadap pelayaran di wilayah itu.

Komandan KRI Silas Papare 386 Letkol Pelaut Agus Lukman, kepada wartawan saat berlabuh di Pelabuhan PT.Asean di Krueng Geukuh, Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengatakan, bahwa pihaknya sering mengirim pesan radio kepada kapal-kapal pelintas di Selat Melaka, bahwa di sekitar wilayah perairan Selat Malaka ada kapal perang RI.

Seperti, jika ada yang membutuhkan bantuan, misalnya ada awak kapal yang sakit dan lain sebagainya dan juga apabila ada gangguan di sekitar wilayah perairan Indonesia, siap dibantu.

"Umumnya, mereka (kapal asing) yang melintas di wilayah perairan Selat Malaka, sangat senang dengan pesan yang kita sampaikan. Sehingga mereka merasa nyaman saat melintas di sekitar wilayah perairan kita," ucap Letkol Agus.

Sebutnya lagi, hal itu berdampak baik terhadap citra baik  Indonesia di mata dunia internasional. Serta berdampak baik pula terhadap perekonomian nasional, apalagi mampu memberikan rasa aman dan nyaman dibidang pelayaran dan maritim.

'"Apalagi, kehadiran KRI di laut, selain daripada menjaga kedaulatan bangsa dan negara, juga untuk mengurangi dampak terhadap berbagai tindak kejahatan dilaut," ucap Komandan KRI Silas Papare 386.

Ia menambahkan kehadiran pihaknya di pelabuhan PT. Asean di Krueng Geukuh, adalah untuk mengisi ulang bekal logistik. Seperti bahan bakar, makanan dan juga air tawar. KRI Silas Papare dan juga KRI Imam Bonjol, ditugaskan berpatroli di wilayah perairan Selat Malaka.

"Jadi secara bergantian kami ditugaskan, berpatroli di wilayah perairan Selat Malaka, disekitar wilayah perairan Aceh. Serta apabila untuk pengisian bekal ulang, kami merapat ke pangkalan AL terdekat, seperti ke Lanal Lhokseumawe," ungkap Komandan KRI Silas Papare.



Pewarta: Pewarta : Mukhlis

COPYRIGHT © ANTARA 2025