Lhokseumawe (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamenpan RI) Harvick Hasnul Qolbi meminta pabrik amonia PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berproduksi kembali. 

"Pabrik PIM berhenti cukup lama karena keterbatasan bahan baku gas, maka atas instruksi Presiden, saya diminta meninjau langsung kondisi perbaikan pabrik PIM agar bisa spin up dan berproduksi kembali," kata Harvick Hasnul Qolbi di Aceh Utara, Kamis. 

Didampingi Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto, Harvick Hasnul Qolbi mendukung penuh dihidupkannya kembali pabrik amonia tersebut untuk memenuhi kuota pupuk nasional, khususnya kebutuhan di wilayah pemasaran PT PIM.

Harvick Hasnul Qolbi mengatakan bahwa dirinya telah melihat langsung sendiri bagaimana manajemen Pupuk Indonesia bersama PIM telah melakukan banyak hal dalam waktu singkat untuk mengatasi permasalahan  di PIM, terutama soal pasokan gas. 

Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Nugroho Christianto mengatakan pihaknya telah mendapatkan gas dalam bentuk LNG untuk memenuhi kebutuhan pupuk urea.

"Untuk pasokan gas merupakan bahan baku pupuk sudah relatif cukup terjamin dan dalam waktu dekat dapat digunakan," Nugroho Christianto menyebutkan. 

Sementara itu, Direktur Utama PT PIM Budi Santoso Syarif mengatakan persediaan pupuk urea saat ini mencapai 51.152 ton. Sedangkan realisasi penyaluran hingga akhir Agustus 2021 sebanyak 242.872 ton urea.

"Wilayah pemasaran PIM meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimanten Tengag, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan," kata Budi Santoso Syarif.

Budi Santoso Syarif mengatakan PIM membutuhkan bahan baku gas sebesar 55 MMSCFD untuk satu pabrik. Jika PIM I dihidupkan, maka kebutuhan bahan baku gas dua kali lipat dari sekarang. 

"Kami berharap pemerintah tetap mendukung PIM memenuhi kecukupan bahan baku gas untuk kebutuhan dua pabrik dengan harga kompetitif," kata Budi Santoso Syarif.
 

Pewarta: Dedy Syahputra
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025