Kepala Dinas Bunnak Keswan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah melalui Sekertaris Muzakir Anwar di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya terus berfokus pada peningkatan produktivitas pangan hewani melalui populasi hewan.
"Pemkab Aceh Utara terus melakukan program pembinaan terhadap para kelompok ternak untuk penguatan sumber daya manusia, baik dari segi teknis maupun administrasi kelembagaan,"katanya.
Menurut Muzakir, ketika para kelompok ternak sudah menguasai teknis yang bagus, maka diharapkan dapat meningkatkan populasi ternak besar seperti sapi.
Muzakir menambahkan, Pemkab Aceh Utara juga terus menggenjot program peningkatan ketahanan pangan dengan penyediaan daging berkualitas dan harga terjangkau di pasaran melalui metode inseminasi buatan.
"Diharapkan dengan program inseminasi buatan ini dapat menambah jumlah kelahiran, tentunya akan meningkatkan jumlah populasi ternak,"katanya.
Muzakir menyebutkan, kebutuhan konsumsi daging semakin meningkat, sehingga untuk pemenuhannya harus dilakukan upaya yang berkelanjutan.
"Sejauh ini angka konsumsi daging di Aceh Utara sangat tinggi, bahkan untuk mencukupi kebutuhan tersebut, kita terpaksa mendatangkan hewan sapi dari daerah lain,"sebutnya.
Dikatakan Muzakir, populasi ternak besar yang dipelihara oleh petani dalam 27 kecamatan di Aceh Utara mencapai 104.841 ekor, diantaranya 63.093 ekor sapi betina dan 41.748 ekor sapi jantan.
"Semua kecamatan di Kabupaten Aceh Utara pada dasarnya memiliki potensi untuk peternakan, namun dari data yang ada populasi hewan ternak yang cukup besar ada di Kecamatan Cot Girek, Baktya dan Sawang," ujarnya.
Salah satu faktor tingginya populasi ternak di tiga kecamatan tersebut, menurutnya karena adanya beberapa faktor seperti sumber daya alamnya yang melimpah, khususnya untuk pakan ternak dan dari kegiatan masyarakat setempat yang secara tradisi sudah turun-temurun suka beternak.
"Dengan demikian, secara populasi cukup tinggi, di samping luas wilayahnya di tiga kecamatan tersebut cukup luas, sehingga menunjang untuk populasi ternak," kata Muzakir
Muzakir mengingatkan bahwa untuk meningkatkan populasi ternak khususnya sapi, kepada para peternak diimbau agar sapi-sapi betina tidak dipotong. Karena berdasarkan undang-undang peternakan, penyembelihan sapi betina itu dilarang, kecuali yang sudah tidak produktif.
"Selama sapi betina itu masih produktif, tidak boleh disembelih atau dipotong. Jadi karena sapi betina merupakan 'pabrik yang memproduksi sapi nantinya," pungkas Muzakir.
Pewarta: Dedy SyahputraEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025